• Beranda
  • Berita
  • IHSG awal pekan melemah seiring koreksi bursa saham global

IHSG awal pekan melemah seiring koreksi bursa saham global

24 Februari 2020 09:43 WIB
IHSG awal pekan melemah seiring koreksi bursa saham global
Ilustrasi - Pekerja berjalan di dekat layar pergerakan bursa saham yang melemah di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.

IHSG kami perkirakan akan melemah di awal pekan dan berpeluang "rebound" di akhir pekan

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan dibuka melemah seiring koreksi bursa saham global.

IHSG dibuka melemah 36,11 poin atau 0,61 persen ke posisi 5.846,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,25 poin atau 0,97 persen menjadi 948,12.

"IHSG kami perkirakan akan melemah di awal pekan dan berpeluang "rebound" di akhir pekan," kata Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin.

Pada akhir pekan lalu, terdapat indikasi peningkatan kasus Virus COVID-19 di China, di mana pemerintah China juga merilis ada lebih dari 800 kasus baru terjadi. Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan ada 74.576 kasus telah dikonfirmasi dan yang meninggal sebanyak 2.118 orang.

Tekanan pasar juga terjadi karena ada kekhawatiran penyebaran Virus COVID-19 di luar China. Korea Selatan telah melaporkan adanya 100 kasus baru. Di Jepang sendiri dilaporkan lebih dari 80 orang dinyatakan positif terkena Virus COVID-19.

Penelitian terbaru menunjukkan Virus COVID-19 lebih mudah menular daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu menimbulkan ketidakpastian ekonomi global.

Menurut Hans, pasar keuangan dunia diperkirakan akan membaik ketika ditemukan perlambatan penyebaran virus sebagai tanda awal teratasinya wabah COVID-19.

"Bila Virus Corona berhasil ditanggulangi, maka dampak ekonomi dan bisnis akan mejadi pusat perhatian pasar," ujar Hans.

Dampak ekonomi Virus COVID-19 disampaikan juga oleh S&P Global Ratings yang mengatakan perbankan China bisa mengalami kredit macet sebanyak 1,1 triliun dolar AS karena Virus COVID-19 yang berakibat tekanan pada ekonomi China.

Sedangkan Goldman Sachs mengatakan pasar keuangan dunia telah meremehkan potensi dampak dari wabah COVID-19 terhadap ekonomi dan bisnis.

"Hal ini membuat kami memperkirakan adanya potesi terjadi risiko koreksi pada indeks dunia ke depannya," kata Hans.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng melemah 340,8 poin atau 1,25 persen ke 26.968 dan indeks Straits Times melemah 23 poin atau 0,72 persen ke 3.158,03. Sedangkan bursa saham Jepang tutup.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020