Menristek Bambang berpesan agar BPPT dalam menjalankan kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi harus memperhatikan dan menghasilkan inovasi sesuai rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional Ristek/BRIN 2020.
"Rekomendasi yang saya harapkan didiskusikan lebih lanjut oleh BPPT, pertama bahwa indikator keberhasilan riset dan inovasi mampu menjawab permasalahan yang ada dan implikasinya pada indikator perekonomian," kata Menristek Bambang dalam Rapat Kerja BPPT 2020 bertema Penguatan Daya Saing Melalui Inovasi, Transformasi Digital dan Kualitas SDM di Gedung BPPT, Jakarta.
Baca juga: Menristek: Fokus riset 2020 bantu tuntaskan permasalahan ekonomi
Baca juga: Fasilitas penelitian negara bisa dipakai ilmuwan Indonesia
Baca juga: Menristek ingin semua perusahaan lakukan penelitian
Kegiatan litbangjirap dapat mendukung transformasi ekonomi dengan menghasilkan teknologi tepat guna, bernilai substitusi impor, peningkatan tingkat komponen dalam negeri, penguasaan teknologi baru.
Dia mengatakan BPPT juga harus memperhatikan pentingnya pengembangan produk yang menjadi jembatan antara invensi dan inovasi.
"Jadi bukan riset atau inovasi buat kesenangan peneliti atau perekayasa. Primary (utamanya) adalah riset dan inovasi yang bisa menggerakkan ekonomi," katanya.
Dia mengatakan BPPT harus menghasilkan inovasi yang lebih banyak dan yang tentunya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat dan peningkatan ekonomi bangsa.
Indonesia dapat melompat menjadi negara maju jika ekonomi berbasis inovasi, sebagaimana ekonomi Korea Selatan maju karena didukung kuat inovasi.
"Kami arahkan program ristek (riset dan teknologi)/BRIN pada transformasi ekonomi karena kami ingin Indonesia jadi negara maju," tuturnya.*
Baca juga: Kemenristek fokus integrasi riset penelitian dan inovasi
Baca juga: Penelitian otomotif dan kesehatan masuk prioritas riset nasional
Baca juga: Menristek desak virtual reality dikembangkan hadapi era 4.0
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020