Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan rencana observasi warga negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream, tidak mempengaruhi iklim pariwisata di kawasan itu.Tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan karena itu merupakan pulau kosong
"Tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan karena itu merupakan pulau kosong," kata Husein dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Husein menegaskan para WNI itu merupakan warga negara sehat dan sudah mendapatkan sertifikasi dari otoritas yang berwenang sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Bupati menjelaskan di pulau itu, terdapat beberapa fasilitas yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat rehabilitasi korban narkotika.
Baca juga: Kepulauan Seribu dinilai aman untuk tempat observasi WNI
Selain itu, pemerintah kabupaten akan menyosialisasikan kepada warga, agar mereka tidak resah dan paham terhadap program pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrano menyebutkan WNI itu akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Terdapat 78 orang WNI di kapal pesiar Diamond Princess. Dalam perjalanan, kapal tersebut berlabuh di Pelabuhan Yokohama untuk menjalani masa karantina penyebaran virus Corona jenis baru atau COVID-19 (menurut penamaan WHO).
Terdapat empat orang WNI terkonfirmasi terpapar oleh virus tersebut dan sedang menjalani perawatan di Jepang.
Baca juga: DPRD dukung observasi WNI Diamond Princess dan World Dream di Sebaru
Sedangkan ada 188 WNI bekerja di kapal pesiar World Dream yang hingga saat ini masih berada di perairan internasional dekat Bintan, Kepulauan Riau karena ditolak bersandar di seluruh negara, termasuk Indonesia.
Hasil pemeriksaan kesehatan ekstensif berikut suhu tubuh itu menunjukkan bahwa seluruh kru WNI terbebas dari virus Corona, demikian pula seluruh penumpang kapal yang telah meninggalkan kapal pada pelayaran terakhir pada 9 Februari 2020 dari Hong Kong.
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020