• Beranda
  • Berita
  • Underpass Kemayoran tenggelam, diperkirakan capai 7 meter

Underpass Kemayoran tenggelam, diperkirakan capai 7 meter

25 Februari 2020 10:31 WIB
Underpass Kemayoran tenggelam, diperkirakan capai 7 meter
Jalan bawah tanah atau underpass Kemayoran di persimpangan Jalan HBR. Motik Kemayoran Jakarta pada Selasa (25/2/2020) terlihat tenggelam. ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am.

Ketinggian tiang saja capai lima meter, kalau meluap sampai keluar begini bisa tujuh meter

Ibu kota Jakarta pada Selasa pagi kembali tergenang oleh banjir di sejumlah titik, tidak terkecuali di Kemayoran, terutama underpass atau jalan bawah tanah di persimpangan Jalan HBR, Motik Kemayoran, Jakarta Pusat.

Underpass yang menghubungkan kawasan Rumah Susun Kemayoran dan Sekolah Internasional Gandhi ini terlihat tenggelam dengan kedalaman diperkirakan mencapai tujuh meter.

"Ketinggian tiang saja capai lima meter, kalau meluap sampai keluar begini bisa tujuh meter," kata Indra, salah satu Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di lokasi Underpass Kemayoran Jakarta, Selasa.

Baca juga: Delapan RW Kelurahan Pasar Baru terdampak banjir

Baca juga: 159 sekolah di Jakarta liburkan murid akibat banjir

Baca juga: KPK siapkan tempat evakuasi tahanan yang terdampak banjir


Indra menjelaskan bahwa underpass Kemayoran baru saja surut setelah air dipompa keluar ke saluran jalan pada Senin (24) pagi. Namun, underpass kembali digenang banjir pada Selasa dini hari setelah hujan deras tidak kunjung berhenti.
Sejumlah anak usai diliburkan sekolahnya, bermain air dekat kawasan banjir underpass Kemayoran di persimpangan Jalan HBR. Motik Kemayoran Jakarta pada Selasa (25/2/2020). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am.

Dalam pantauan, lokasi di sekitar underpass hanya dipasang garis pembatas berwarna kuning-hitam untuk mencegah warga tidak mendekat ke kawasan tersebut.

Jalan raya di sekitar underpass pun digenang banjir dengan kedalaman rata-rata 50-60 cm. Namun, sejumlah kendaraan baik motor, maupun mobil di Jalan HBR Motik masih lalu-lalang melintas.

Sementara itu hingga pukul 10.00 WIB, belum ada bantuan pompa untuk segera menyurutkan banjir. Setidaknya sepuluh petugas PPSU dari Kelurahan Kebon Kosong telah berjaga sejak pagi untuk memantau banjir.
"Pompa belum datang karena percuma juga saluran untuk pembuangannya masih banjir. Kalau saluran udah surut, baru bisa dipompa. Sampai sekarang kami masih menunggu arahan," kata Indra.

Di sisi lain, banyak warga yang mengabadikan momen banjir ini dengan mengambil foto "selfie. Anak-anak juga terlihat puas bermain sambil berenang.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020