"Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis hujan lebat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan lebat masih terjadi di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah memperkirakan kemungkinan hujan lebat dengan status siaga di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat berlaku pada Selasa pukul 07.00 WIB hingga Rabu (26/2) pukul 07.00 WIB.
Baca juga: BNPB minta daerah antisipasi banjir dan puting beliung
Baca juga: BNPB: tanda-tanda longsor bisa dikenali
Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya pengelolaan DAS untuk cegah banjir
Selain tiga provinsi tersebut, hujan lebat juga diperkirakan terjadi di provinsi lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Bengkulu.
"Hujan lebat juga diperkirakan terjadi di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah," tuturnya.
Agus juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan drainase (saluran air) dan manajemen air untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang dapat timbul dari bencana akibat hujan lebat.
Selain itu, pengaturan pengelolaan sampah di area permukiman juga harus menjadi perhatian. Menurut Agus, pengelolaan sampah yang buruk merupakan salah satu faktor pemicu masalah banjir di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Budaya menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya menjadi salah satu faktor penting untuk mengurangi dampak banjir akibat hujan lebat," katanya.*
Baca juga: Mengantisipasi inflasi setelah banjir
Baca juga: BMKG tekankan pentingnya area resapan air selama musim hujan
Baca juga: PLN ajak berbagai pihak lakukan mitigasi bencana banjir di Jakarta
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020