Larangan masuk berlaku bagi wisatawan yang datang secara langsung maupun tidak, yang berasal dari China, Iran, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Italia dan juga Singapura. Larangan itu mengecualikan warga, diplomat serta pejabat delegasi Irak, demikian kementerian melalui pernyataan. Pihaknya mengimbau agar warga Irak tidak berkunjung ke negara-negara tersebut.
Menurutnya, langkah itu "bertujuan untuk menjaga kesehatan warga di seluruh wilayah Irak dan untuk mengendalikan penyebaran virus corona setelah terdapat satu kasus pertama COVID-19."
Otoritas meliburkan hingga 10 hari ke depan sekolah dan universitas di Kota Najaf, tempat kasus pertama virus corona, mahasiswa teologi Iran, dilaporkan pada Senin. Otoritas juga meminta warga agar menghindari perjalanan antar provinsi.
Pertemuan masyarakat di Najaf dilarang hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Ketakutan pandemik virus corona muncul pada Senin setelah terjadi lonjakan kasus baru di sejumlah negara seperti Iran, Italia dan Korea Selatan. COVID-19 telah menular ke lebih dari 80.000 orang dan menelan 2.660 lebih korban jiwa di China, tempat pertama kali virus muncul pada akhir tahun.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait dengan Iran
Baca juga: Iraqi Airways hentikan penerbangan dengan Iran karena virus corona
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020