Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 53,3 persen atau 810 gedung sekolah di DKI dalam kondisi rusak dengan tingkat kerusakan beragam dari sedang, berat hingga rawan ambruk.
Dinas Pendidikan DKI menyiapkan anggaran untuk rehab sekolah rusak 2009 sebesar total Rp580 miliar yang akan digunakan untuk merehab seluruh gedung sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK.
"Anggaran yang disetujui DPRD hanya sebesar itu dari usulan kita sekitar Rp1 triliun," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI, Didi Sugandi di Jakarta, Selasa.
Anggaran itu akan digunakan untuk melakukan rehab total dan berat dengan rincian rehab total sebesar Rp 233 milyar, yang terbagi dalam rehab total gedung SD, SMP, SMA, dan SMK termasuk pengadaan perabot.
Sedangkan untuk untuk rehabilitasi berat gedung SD dan SMP dianggarakan dana sebesar Rp321 miliar dan rehabilitasi berat gedung SMA dan SMK sebesar Rp26 miliar.
Didi Sugandi menyebut rehab total akan dilakukan di 19 lokasi yakni rehabilitasi total gedung SD 9 lokasi, SMP 5 lokasi, SMA 3 lokasi, dan SMK 2 lokasi.
Sementara rehab berat SD dan SMP akan dilakukan pada 265 gedung sekolah dan rehab berat untuk SMA dan SMK akan dilakukan ke 27 gedung sekolah.
Dari jumlah total gedung sekolah yang rusak di Jakarta, sebanyak 306 gedung rawan ambruk yang direkomendasikan rehabilitasi total, 274 gedung dalam kondisi rusak berat, dan 220 gedung dalam kondisi rusak sedang.
"Tetapi anggaran terbatas, untuk itu akan dilihat prioritas untuk rehab," kata Didi.
Prioritas akan dilihat dari kondisi gedung sekolah dimana jika tingkat kerusakan dianggap tidak parah maka hanya akan dilakukan rehab sedang.
"Kita prioritaskan gedung sekolah yang mau ambruk untuk dilakukan rehab total. Tetapi, jika ada gedung sekolah mau ambruk dan belum bisa dilakukan rehab total, kita lakukan rehab berat untuk menambah usia pemakaian," papar Didi.
Rehab gedung sekolah itu akan dimulai pada bulan Mei setelah selesai dilakukan lelang.
Sementara itu, sebanyak 46,6 persen gedung sekolah dari SDN, SMPN, SMAN dan SMKN atau sebanyak 820 gedung sekolah masih belum dilengkapi sarana penunjang pendidikan sesuai Permendiknas No.24/2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Sarana penunjang itu dijelaskan Didi antara lain berupa ruang serbaguna, ruang UKS, ruang perpustakaan, ruang laboratorium dan ruang kecakapan.
Sebanyak 132 gedung sekolah (7,76 persen) lainnya berdasarkan laporan banjir tahun 2009 berada di daerah rawan banjir.
Selain melakukan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak, tambah Didi, Dinas Pendidikan juga akan melakukan pembangunan gedung SMP, SMK, dan SMA baru di kelurahan dan kecamatan yang belum memilikinya.
"Juga membangun ruang kelas baru dalam rangka meningkatkan daya tampung di sekolah perbatasan dan daerah padat penduduk," ucapnya.
Data yang dikumpulkan Dinas Pendidikan menunjukkan sebanyak 256 gedung sekolah (15,2 persen) mengalami kekurangan daya tampung, terutama di daerah padat pemukiman di perbatasan Depok, Tangerang dan Bekasi.(*)
Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009