Seluruh 132 penumpang dan awak sebuah pesawat Turkish Airlines dari Teheran akan dikarantina selama 14 hari dan diperiksa di rumah sakit di Ankara atas kemungkinan tertular virus corona, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, Selasa.Para warga Turki yang datang dari Iran dengan penerbangan ini akan dikarantina selama 14 hari
Penerbangan dari Teheran tersebut membawa pulang para warga negara Turki usai Ankara menutup perbatasannya dengan Iran akhir pekan ini setelah virus corona mewabah di sana, kata Koca dalam pernyataan tertulis.
Seorang sumber di bidang penerbangan sebelumnya mengatakan pesawat itu tadinya akan mendarat di Istanbul, yang merupakan salah satu bandara terbesar di dunia, namun kemudian dialihkan ke Ankara. Kementerian Kesehatan membantah informasi tersebut.
"Penerbangan khusus dilakukan untuk membawa para warga negara Turki yang ingin pulang ke Tanah Air dari Iran. Para warga Turki yang datang dari Iran dengan penerbangan ini akan dikarantina selama 14 hari," kata Koca.
Pada Selasa, jumlah kematian di Iran akibat virus corona meningkat menjadi 16.
Stasiun televisi CNN Turk sebelumnya melaporkan bahwa 17 penumpang, termasuk 12 dari wilayah Qom di Iran, diduga tertular virus tersebut.
Turkish Airlines mengatakan, Selasa, pihaknya telah memperpanjang masa penghentian penerbangan ke kota-kota Iran, kecuali ke Teheran, hingga 10 Maret.
Pada Senin (24/2), maskapai itu telah membatalkan penerbangan ke Mashhad, Isfahan, Tabriz dan Shiraz. Maskapai juga menyatakan memangkas frekuensi penerbangan rute Teheran menjadi dua kali per hari.
Lebih dari 80.000 orang terinfeksi di China sejak wabah virus corona mulai muncul akhir tahun lalu. Jumlah korban jiwa di China hingga Senin malam tercatat 2.663 dan wabah itu sudah meluas ke sekitar 29 negara dan wilayah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Turki bakal ekspor alat deteksi corona ke Uzbekistan dan Kyrgyzstan
Baca juga: Turki keluarkan peringatan perjalanan ke Mongolia akibat virus corona
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020