"Sulsel harus dapat mendorong program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mencapai target TRF nasional yakni 2,2 pada 2024," kata Widwiono pada pembukaan Rapat Kerja Daerah BKKBN Sulsel di Makassar, Rabu.
Berdasarkan hasil survei nasional 2019 diketahui angka TFR secara nasional masih 2,45 dan ditargetkan dapat turun menjadi 2,2 sesuai dengan Rencana Strategi (Renstra) Presiden Joko Widodo bersama kabinetnya pada 2024.
Dalam mencapai target tersebut, lanjut Widwiono, semua pihak termasuk Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) harus berperan aktif di lapangan.
Meski di lapangan diakui jumlah PLKB secara nasional baru mencapai sekitar 15 ribu orang dari jumlah yang dibutuhkan di lapangan sekitar 46 ribu orang.
Menyikapi kondisi tersebut, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani mengatakan, untuk mendukung pencapaian target TFR pemerintah itu, pihaknya akan memperkuat dan mendorong edukasi keluarga dengan bersinergi dengan BKKBN dalam penguatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani Basharu mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan masalah di lapangan dan pembenahan.
“Melalui pemetaan,saya akan melakukan pemetaan masalah dan melakukan interfensi untuk daerah yang masih kurang capaiannya,” katanya.
Sulsel yang menjadi salah satu dari lima daerah penyangga nasional untuk pencapaian target TFR, selain empat daerah lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, diharapkan empat tahun kedepan sudah menurunkan TRF menjadi 2,2 sesuai target nasional.
Pasalnya kondisi TRF Sulsel sesuai hasil survei 2019 dinilai masih cukup tinggi yakni 2,74 atau diatas rata-rata TFR nasional.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020