Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar Medical Sciences Seminar Series (MS3) ke-12 dengan mengangkat topik “Coronavirus Disease (COVID-19): Prevention and Risks”....isu terkait Coronavirus ini luar biasa dahsyatnya. Implikasi dari isu ini bahkan masuk ke semua sektor, tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi, transportasi dan lain sebagainya.
Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto saat membuka seminar tersebut di Medan, Rabu mengatakan pelaksanaan seminar terlebih karena tema yang dibahas adalah tentang virus corona yang beberapa bulan terakhir ramai diperbincangkan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Ia mengatakan, isu terkait Coronavirus ini luar biasa dahsyatnya. Implikasi dari isu ini bahkan masuk ke semua sektor, tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi, transportasi dan lain sebagainya.
“Karena itu dari awal merebaknya isu Coronavirus ini, kita sudah mengintruksikan kepada Fakultas Kedokteran untuk pro aktif melakukan kajian dan himbauan kepada masyarakat, paling tidak untuk seluruh civitas akdemika UMSU terkait Corona virus ini,” ujar Rudianto.
Baca juga: 11 mitos yang dianggap dapat mencegah virus corona
Lebih lanjut Rudianto mengatakan, di antara bentuk persoalan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat terkait isu corona adalah timbulnya suasana kepanikan.
Hal ini terkait banyaknya informasi yang bersileweran tentang coronavirus yang mengerikan. Sayangnya tidak semua informasi itu benar dan valid.
“Oleh karena itu, berangkat dari kondisi ini dunia akademis memiliki tanggungjawab membantu pemerintah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana sebenarnya corona virus ini,” jelas Rudianto.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes menegaskan, pihaknya selama ini sudah sangat serius dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Baca juga: IDI dan Good Doctor luncurkan inisiatif pencegahan penularan corona
Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti membuat Surat Edaran Gubernur Sumut terkait upaya pencegahan Covid-19 di Sumut, kemudian melakukan pertemuan koordinasi untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Sumut tersebut.
"Selain itu, kita juga melakukan deteksi dini dan respon di seluruh kabupaten/kota di Sumut,” katanya.
Dosen Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dr Rizka Ariani M.Biomed mengatakan, COVID-19 adalah nama resmi dari virus corona yang selama ini populer ditelinga publik.
Nama COVID-19 yang merupakan singkatan dari Disease Discovered in 2019 diumumkan secara resmi oleh WHO pada tanggal 11 Februari yang lalu dan COVID-19 juga memiliki nama lain, yakni 2019 n-COV atau Wuhan Coronavirus
Baca juga: Daya tahan tubuh kunci hadapi virus corona
Rizka menjelaskan secara detail karakteristik Covid-19 dengan membandingkannya dengan SARS-CoV yang merebak tahun 2002 dan MERS-CoV yang berjangkit pada tahun 2012.
“Ini penting untuk untuk diketahui, karena ketiga virus memiliki kemiripan,” katanya
Dijelaskannya, Covid-19 memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya pada replikasi virus ini tidak ada pembentukan dan pembelahan poliprotein.
Kemudian suhu optimal untuk pertumbuhan virus berkisar dari 33’C hingga 35’C, berbeda dengan SARS-CoV (dan MERS-CoV yang replikasinya pada 37’C.
Sedangkan untuk penyebaran, Covid-19 ini bisa lewat arosol (tetesan) dan droplets (bersin/batuk). Penularan dari manusia ke manusia hanya bisa terjadi oleh pasien bergejala, termasuk superspreader.
Baca juga: 135 pintu masuk Indonesia diawasi untuk cegah penyebaran corona
Pewarta: Juraidi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020