Maraknya para jastip di sebuah bazar buku murah ini terkadang membuat pengunjung tak mendapatkan buku yang diinginkan karena si jastip membeli buku berjudul sama dengan jumlah yang banyak (bulk-buying).
Menurut Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia Uli Silalahi di Jakarta, Rabu, sudah ada beberapa aturan bagi para jastip ketika berada di bazar buku tersebut.
"Kami sudah lakukan pembatasan, khususnya di Jakarta. Yang pertama adalah satu orang yang membeli buku melampaui nominal tertentu akan dipisah dari line antrean membayar," kata Uli.
Baca juga: Sensasi buku cetak yang tak dimiliki buku digital
Baca juga: Serunya berburu buku di Big Bad Wolf pada dini hari
Lebih lanjut, pemisahan antrean tersebut juga akan dibarengi dengan aturan bagi pembeli yang tidak boleh memblok satu area pembayaran untuk buku-bukunya saja.
"Selain itu, pembatasan lainnya adalah untuk satu judul buku hanya boleh dibeli sebanyak empat buah per orang. Security juga akan memantau untuk kenyamanan customer juga," jelas dia.
Ketika ditanya mengenai maraknya fenomena ini, Uli mengaku pihaknya merasa tertolong dengan kehadiran para jastip untuk membelikan dan mengirimkan banyak buku bagi mereka yang tak bisa hadir di Big Bad Wolf.
"Mau tak mau kita juga merasa tertolong dengan jastip, karena mereka mampu menyebarkan buku-buku tersebut yang kita tidak bisa sampaikan," pungkasnya.
Sementara itu, bazar buku Big Bad Wolf akan dihelat pada 6-16 Maret di Indonesia Convention Center Hall 7-10, BSD City, Tangerang Selatan selama 24 jam setiap harinya.
Terdapat banyak jenis buku yang ditawarkan dengan harga miring, mulai dari buku anak-anak hingga dewasa, juga buku-buku berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Baca juga: Big Bad Wolf 2020 sediakan ruang untuk komunitas
Baca juga: Siap-siap, bazar buku Big Bad Wolf 2020 kembali digelar Maret
Baca juga: Pameran buku "Big Bad Wolf" akan hadir di Jogja Expo Center
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020