Jalan alternatif Bandung-Cianjur, Jawa Barat, di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur dapat dilalui kendaraan lagi, setelah longsoran tanah yang menutup jalan itu selama delapan jam, disingkirkan petugas Binamarga Provinsi Jabar dengan dukungan satu alat berat.Kami mengimbau warga khususnya pengendara yang akan melintas untuk tetap berhati-hati dan waspada karena kami mendapat laporan ada beberapa titik rawan longsor sepanjang jalur tersebut
"Menjelang siang arus kendaraan sudah dapat melintas normal dua arah, setelah meterial longsor dapat disingkirkan dari landasan jalan," kata Penilik UPTD Wilayah Cianjur Dinas Binamarga Provinsi Jabar, Sumarna, saat dihubungi di Cianjur, Rabu.
Ia menjelaskan longsoran tanah yang menutupi landasan jalan sepanjang 18 meter dengan ketinggian enam meter itu, sempat memutuskan akses jalan Cikadu-Ciwidey selama beberapa jam.
Untuk mengatasi keadaan itu, pihaknya menurunkan petugas dengan didukung satu alat berat, jenis "loader".
Baca juga: Jalur Bandung-Cianjur lumpuh total akibat longsor
Meskipun material longsor sudah dapat disingkirkan, pihaknya tetap mengimbau warga yang melintas jala itu untuk ekstra waspada karena longsor susulan dapat kapan saja terjadi, terutama ketika hujan turun lebat.
"Kami mengimbau warga khususnya pengendara yang akan melintas untuk tetap berhati-hati dan waspada karena kami mendapat laporan ada beberapa titik rawan longsor sepanjang jalur tersebut," katanya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan normalisasi di jalur itu, agar kendaraan yang melintas tidak terjerembab, karena masih banyak lumpur sisa longsoran di kiri dan kanan jalan.
Hingga saat ini, pihaknya juga masih melakukan pemantauan di titik rawan longsor lainnya di sepanjang jalur Cikadu-Ciwidey, sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor lain di titik yang berbeda.
"Harapan kami tidak ada lagi bencana alam yang terjadi namun kami akan tetap waspada," katanya.
Baca juga: Lima desa di Sukanagara Cianjur dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Jalan antar desa di Kadupandak-Cianjur tertutup longsor
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020