Menurut Zack, film animasi hasil karya anak bangsa seharusnya dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Apalagi dia menilai banyak animator berbakat yang dimiliki Indonesia.
"Dengan ini semoga kita bisa sukses karena masih ada empat film lagi yang diproduksi dan animator kita cukup banyak. Semoga bisa jadi tuan di rumah sendiri. Sayang banget bakat yang kita punya cuma dilempar ke luar," kata Zack Lee saat berkunjung ke redaksi ANTARA dalam rangka promosi film "Riki Rhino", Rabu.
Meski demikian, Zack Lee tak menampik bahwa saat ini minat masyarakat terhadap film animasi lokal masih rendah jika dibandingkan buatan rumah produksi ternama dunia.
"Masalahnya juga ketika sudah jadi (film) enggak ada yang nonton. Jadi kalau kita enggak nonton film sendiri siapa yang mau buat. Enggak balik untung," imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa film animasi menjadi cara mudah untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat terutama anak-anak.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dimas Danang yang menjadi pengisi suara karakter Master di film animasi "Riki Rhino".
Danang pun mengajak masyarakat untuk sama-sama ikut membantu menghidupkan industri animasi buatan lokal agar mampu berdaya siang.
"Animasi di Indonesia sudah bisa berkembang dari kapan tahu. Kita enggak usah ngomong animasi, di komik deh dari dulu sudah berhamburan komik Indonesia," kata Danang.
Dia kemudian menambahkan, "Cuma balik lagi di sini enggak ada pasarnya jualannya susah. Ketimbang membandingkan, mending kita siram bareng bibitnya supaya tumbuh baik," tutupnya.
Baca juga: Jadi dubber, Dimas Danang ambil referensi karakter Disney
Baca juga: Cerita Zack Lee jadi dubber, bersandal jepit dan buka baju di studio
Baca juga: Niken Anjani akui sulitnya jadi pengisi suara
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020