• Beranda
  • Berita
  • Dubai Port jajaki pengembangan pelabuhan baru di Maluku

Dubai Port jajaki pengembangan pelabuhan baru di Maluku

27 Februari 2020 11:07 WIB
Dubai Port jajaki pengembangan pelabuhan baru di Maluku
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Farid Padang menjelaskan rencana Dubai Port mengembangkan pelabuhan baru di Maluku. ANTARA/Suriani Mappong/am.

Konsep industri pelabuhan yang terintegrasi itu sudah kami bahas di Kementerian BUMN pekan lalu bersama Wakil Menteri II BUMN dan pihak Dubai Port

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Farid Padang mengatakan, Dubai Port tertarik melakukan kerja sama dengan pihaknya untuk mengembangkan Ambon New Port dengan rancangan konsep "Integrated Port Industry" di Tulehu dan Waai, Maluku Tengah.

“Konsep industri pelabuhan yang terintegrasi itu sudah kami bahas di Kementerian BUMN pekan lalu bersama Wakil Menteri II BUMN dan pihak Dubai Port," kata Farid menanggapi rencana pengembangan infrastruktur pelabuhan di wilayah Pelindo IV, Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, pihaknya optimistis pihak Kepelabuhanan Dubai akan merealisasikan pengembangan Pelabuhan Ambon bersama Pelindo IV.

Menurut dia, selain Pelabuhan Waai Tulehu, Dubai Port juga berminat untuk bekerja sama dengan Pelindo IV mengembangkan Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon yang sudah ada.

Dia menyatakan bahwa semua proses kerja sama yang akan dilakukan nanti tetap akan melalui Pelindo IV.

Untuk diketahui, sebelumnya Indonesia bersama Dubai Port sudah menjalin kerja sama serupa di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Kerja sama itu dijalin Dubai Port bersama Maspion Group untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai terminal peti kemas nasional.

Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada sekitar Juli 2019 lalu.

Sementara itu, Pelindo IV sendiri sudah melakukan pengembangan Pelabuhan Ambon menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp104 miliar untuk melakukan reklamasi dan CY, serta pengadaan 2 unit alat RTG dan 1 unit alat CC.

“Kami juga telah melakukan peningkatan kapasitas lapangan penumpukan sebesar 100 persen, yakni dari 100 ribu TEUs menjadi 200.000 TEUs,” ujarnya.
 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020