Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat produksi sampah di daerah tersebut mencapai sebanyak 45 ton per hari dimana i 30 hingga 40 persennya merupakan sampah plastik.Total sampah tersebut merupakan keseluruhan sampah yang diangkut dari empat pulau besar di Wakatobi yakni Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko
"Itu 30 hingga 40 persen adalah sampah plastik, sisanya merupakan sampah organik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi Jaemuna di Wakatobi, Kamis.
Ia mengatakan total sampah tersebut merupakan keseluruhan sampah yang diangkut dari empat pulau besar di Wakatobi yakni Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Sampah-sampah tersebut setiap harinya diangkut dari pemukiman warga menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menggunakan enam mobil sampah yang beroperasi serta 11 unit kendaraan roda tiga termasuk gerobak.
"Unit-unit pengangkut sampah itu penuh setiap harinya," katanya.
Untuk sistem pengolahan, ia mengatakan sampah organik atau yang bukan plastik akan diolah menjadi pupuk kompos. Hal tersebut dirampungkan terus menerus oleh pemerintah setempat.
Sementara untuk sampah plastik, selain ditampung di TPA, kata dia, sebagian juga ada yang diolah kembali menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali, contohnya keranjang.
Selain sistem pengelolaan 45 ton sampah per hari itu, ia mengatakan masih terdapat sampah lain di kabupaten tersebut, khususnya yang berada di laut.
Namun terkait hal itu, ia menyatakan sampah-sampah di laut sekitar Wakatobi merupakan sampah kiriman dari laut banda.
"Jadi kalau dari angin timur, itu sampahnya berarti dari timur. Kalau angin barat, berarti dari barat," katanya.
Untuk jumlah sampah di laut tersebut hingga saat ini pemerintah daerah setempat belum mencatat secara detail sebab sampah itu ada atau muncul setiap saat, demikian Jaemuna.
Baca juga: Botol plastik hingga sandal jepit ada di perut paus yang terdampar di Wakatobi
Baca juga: Bangkai ikan paus telan sampah di Wakatobi dikuburkan
Baca juga: 50 ton sampah terkumpul melalui kerja bakti di Wakatobi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020