Saya ingin mengingatkan apabila kita menerima saudara-saudara kita, WNI ABK World Dream, kita juga harus memperhatikan kesehatan kita. Apa yang dipersyaratkan dari protokol kesehatan WHO kita harus penuhi
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta tim operasi kemanusiaan kedua di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengikuti seluruh protokol kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama mengobservasi sebanyak 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream.
“Saya ingin mengingatkan apabila kita menerima saudara-saudara kita, WNI ABK World Dream, kita juga harus memperhatikan kesehatan kita. Apa yang dipersyaratkan dari protokol kesehatan WHO kita harus penuhi,” katanya kepada tim operasi kemanusiaan gabungan kedua di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis.
Ia juga meminta Tim Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang terdiri atas TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri berjumlah 763 personel, termasuk masyarakat, agar dari hari ke hari selama observasi 14 hari juga dapat melayani 188 WNI tersebut dengan memberikan kegiatan untuk melepas rasa bosan.
Belajar dari pengalaman observasi pertama di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, ia meyakini observasi kali ini dapat dengan aman, lancar dan lebih baik apabila kesiapan dilakukan dengan baik pula.
Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, berserta jajaran sejumlah kementerian/lembaga terkait meninjau kesiapan fasilitas observasi kesehatan untuk COVID-19.
Ia mengatakan mess untuk tempat tinggal 188 WNI ABK World Dream selama 14 hari sudah siap. Hanya fasilitas pendukung saja yang perlu disiapkan hingga Jumat (28/2) pagi.
Setelah memimpin apel tim gabungan kemanusiaan Panglima TNI bersama Kapolri dan rombongan meninjau langsung mess tempat WNI ABK World Dream akan tinggal selama observasi dan klinik kesehatan yang telah disiapkan.
“Apa-apa saja yang diperlukan, saya dan Kapolri akan mengecek secara langsung apakah mess sudah siap, AC-nya sudah dipasang, sanitasi, dapur umum dan klinik tempat kesehatan berada. Dan tempat untuk kegiatan ABK sehari-hari selama observasi di sini,” katanya.
Sebelumnya Panglima TNI juga meminta agar dukungan komando pengendali, termasuk dari publikasi dan penguatan Base Transceiver Station (BTS) juga harus disiapkan sehingga hubungan antara komando taktis dengan komando utama bisa berjalan dengan baik selama observasi berlangsung.
Setidaknya terdapat 16 tempat tidur untuk ABK perempuan yang berada dalam satu mess, dengan tempat makan terpisah dengan ABK laki-laki. Sedangkan untuk ABK laki-laki disiapkan tiga mess.
Berdasarkan informasi sebelumnya dari Dinas Penerangan Angkatan Laut memfasilitasi evakuasi WNI ABK MV World Dream menuju KRI dr Soeharso-990 di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, pada Rabu (26/2).
WNI ABK MV World Dream yang dievakuasi berjumlah 188 orang terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan, seluruhnya telah dinyatakan negatif COVID-19.
Para ABK tersebut diterima di KRI dr Soeharso dengan melalui prosedur pemeriksaan sesuai standar operasi prosedur (SOP) protokol medis, selanjutnya akan bergerak menuju Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, diperkirakan akan tiba tanggal 28 Februari.
Baca juga: TNI AL fasilitasi evaluasi WNI ABK MV World Dream
Baca juga: Panglima TNI tiba di Pulau Sebaru
Baca juga: WHO optimistis COVID-19 dapat dikendalikan
Baca juga: Kemenkes : Fasilitas di Pulau Sebaru sudah manusiawi
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020