Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menargetkan Indonesia menjadi anggota penuh FATF (Financial Action Task Force) pada 2021.Kami targetkan Indonesia menjadi anggota penuh FATF pada 2021. Makin cepat makin bagus
Berbagai tahapan proses menjadi anggota penuh FATF telah dilakukan dengan berbagai persyaratan yang sangat berat.
Saat ini Indonesia sudah menjadi anggota namun statusnya observer. Observer punya hak bicara tapi tidak punya hak suara.
Baca juga: PPATK paparkan temuan rekening kepala daerah dalam RDP Komisi III DPR
"Kami targetkan Indonesia menjadi anggota penuh FATF pada 2021. Makin cepat makin bagus," kata Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin di Depok, Kamis.
Namun, kata dia, semua itu tergantung dari hasil penilaian FATF.
"Jika hasilnya memuaskan maka 2021 Indonesia bisa menjadi anggota penuh. Jika masih ada yang harus diperbaiki, kemungkinan waktunya bisa molor," katanya.
Dia menambahkan pada Maret 2020 tahapannya akan dilakukan on site visit dari tim assesor FATF ke Indonesia. Kemudian pada Oktober 2020 penetapan hasil mutualy evaluation pada pertemuan pleno FATF.
"Jika hasil penilaiannya memuaskan maka 2021 Indonesia bisa menjadi anggota penuh," katanya.
Baca juga: PPATK telah terima permintaan selidiki kasus Asabri
Kiagus mengatakan banyak manfaat yang diperoleh Indonesia menjadi anggota penuh FATF, yakni dapat meningkatkan peran dan kredibilitas Indonesia di mata internasional. Memiliki posisi tawar atas politik internasional di antara negara-negara maju yang umumnya sudah menjadi anggota tetap FATF.
Kreditur dan investor akan merasa nyaman menanamkan modal dan bantuan atau pinjamannya ke Indonesia, lantaran risiko investasi yang rendah
FATF merupakan sebuah badan antarpemerintah yang tujuannya mengembangkan dan mempromosikan kebijakan nasional dan internasional untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Baca juga: Aliran dana ilegal lintas negara capai 5 persen terhadap GDP global
Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020