Pemerintah Iran mengundang kapal perang Republik Indonesia (KRI) untuk bersandar di Bandar Abbas, Iran, demi meningkatkan ikatan persahabatan di tengah peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Iran yang jatuh pada tahun ini, kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad di Jakarta, Kamis.Kami sangat berharap mendapat kunjungan balasan dari kapal-kapal Tentara Nasional Indonesia untuk berkunjung, bersandar, di pelabuhan kami sebagai negara sahabat,
"Kami sangat berharap mendapat kunjungan balasan dari kapal-kapal Tentara Nasional Indonesia untuk berkunjung, bersandar, di pelabuhan kami sebagai negara sahabat," kata Azad saat ditemui dalam kapal perang angkatan laut Iran, Kharg-431 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok pada 25-28 Februari.
Kedatangan kapal perang itu, menurut Azad, merupakan bukti persahabatan antara Indonesia dan Iran yang telah terbangun lama. "Dari segi hubungan diplomatik dua negara, resminya memang 70 tahun. Namun, interaksi luas antara masyarakat Persia dan Nusantara telah dimulai sebelum Islam berkembang di wilayah ini," terang Azad.
Oleh karena itu, ia menjelaskan, interaksi erat antara dua negara itu menjadi salah satu sebab banyaknya kosakata sama antara Bahasa Persia dan Bahasa Indonesia. "Tadi saya menyebut kata saudagar, itu adalah kata dalam Bahasa Persia Kuno, yang artinya sama dengan kata Bahasa Indonesia, yaitu pedagang. Tidak hanya itu, dua bahasa ini juga memiliki kata yang sama untuk gandum dan marmer," jelas dia.
Dalam peringatan 70 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia, angkatan laut Iran turut membawa 400 kadet atau para calon perwira ke Jakarta. "400 orang taruna itu semuanya merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi angkatan laut kami, dan kami melalui perjalanan sejauh 5.000 mil dari Bandar Abbas menuju Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Komandan Armada Kharg-431 (commander of the flotilla), Kapten Ehsan Nasiri yang ditemui bersama Dubes Azad.
Kharg-431 merupakan kapal perang Iran kesekian yang pernah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kapal perang berjenis platform tanker (replenishment ship) itu mampu mengisi bahan bakar di tengah pelayaran, sehingga armada itu mampu menempuh perjalanan selama 40 hari dari Bandar Abbas di Iran ke Indonesia tanpa perlu singgah.
Kapal dengan bobot 33.014 ton dan panjang 207,15 meter itu pertama dipakai pada 1970-an, meskipun usianya sudah cukup tua, armada milik angkatan laut Iran masih cukup terawat ditandai dengan plat-plat besi yang bebas dari karat.
Baca juga: KSAL Iran ingin tingkatkan kerja sama dengan TNI AL
Baca juga: Iran akan terus hadir di perairan internasional
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020