Pemerintah Iran membentuk satuan khusus yang bertugas mengendalikan serta mencegah penyebaran jenis baru virus corona atau COVID-19."Beliau saat ini masih menjalani perawatan, dan kemarin wawancara, beliau masih dalam pengawasan, dan Insya Allah akan segera pulih
"Kami telah membuat satuan khusus yang berada di bawah langsung Presiden (Hassan Rouhani) dan (koordinasinya) dipusatkan di Kementerian Kesehatan," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad saat ditemui dalam kapal perang Kharg-431 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Dubes Azad memastikan aktivitas di Kementerian Kesehatan Iran tidak terganggu, meskipun Wakil Menteri Kesehatan Iran Harirchi dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Harirchi pun menjadi pejabat negara pertama di dunia yang tertular jenis baru virus corona itu.
"Beliau saat ini masih menjalani perawatan, dan kemarin wawancara, beliau masih dalam pengawasan, dan Insya Allah akan segera pulih," ujar Dubes Azad.
Baca juga: Pakistan tutup sekolah, tangguhkan penerbangan Iran antisipasi corona
Baca juga: Wakil menteri kesehatan Iran tertular virus corona
Per Rabu (26/2/2020), Otoritas Iran mengumumkan 19 pasien COVID-19 wafat, sementara ada sekitar 139 orang yang dinyatakan positif tertular virus.
COVID-19 pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China sekitar akhir tahun lalu. Saat ini, virus itu telah menyebar ke lebih dari 30
negara selain China.
Penyakit dari virus tersebut memiliki gejala yang cukup mirip dengan influenza dan infeksi pernapasan pada umumnya. Virus dapat disebar melalui kontak cairan tubuh melalui bersin atau batuk.
Baca juga: Virus corona tewaskan 12 orang, tulari 61 di Iran
Baca juga: Kuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait dengan Iran
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020