• Beranda
  • Berita
  • BI: Uang beredar meningkat 7,1 persen pada Januari 2020

BI: Uang beredar meningkat 7,1 persen pada Januari 2020

28 Februari 2020 10:49 WIB
BI: Uang beredar meningkat 7,1 persen pada Januari 2020
Ilustrasi: Seorang teller menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Akselerasi pertumbuhan M2 disumbang oleh kenaikan seluruh komponennya, baik komponen uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2020 tercatat Rp6.046,7 triliun atau tumbuh 7,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen (yoy).

"Akselerasi pertumbuhan M2 disumbang oleh kenaikan seluruh komponennya, baik komponen uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham," kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Jumat.

Dijelaskan, uang beredar dalam arti sempit (M1) meningkat, dari 7,4 persen (yoy) pada Desember 2019 menjadi 7,9 persen (yoy) pada Januari 2020, terutama disebabkan oleh pertumbuhan uang kartal.

Baca juga: BI: Uang beredar tumbuh melambat pada Desember 2019

Sementara uang kuasi pada Januari 2020 juga meningkat sebesar 6,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy).

Peningkatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 26,5 persen pada bulan sebelumnya menjadi 31,8 persen (yoy) pada Januari 2020.

Baca juga: Rupiah melemah, investor beralih ke aset rendah risiko

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, kata BI, peningkatan pertumbuhan M2 pada Januari 2020 disebabkan oleh akselerasi pertumbuhan aktiva luar negeri bersih.

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih meningkat, dari 4,4 persen (yoy) pada Desember 2019 menjadi 9,9 persen (yoy).

Di sisi lain, aktiva dalam negeri bersih tumbuh melambat, seiring dengan perlambatan penyaluran kredit serta kontraksi operasi keuangan pemerintah. Kredit pada Januari tumbuh 5,7 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,9 persen (yoy).

Sementara itu, operasi keuangan pemerintah tercatat kontraksi sejalan dengan perlambatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat dari 3,8 persen (yoy) pada Desember 2019 menjadi 1,8% persen (yoy) pada bulan laporan.

Baca juga: IHSG diprediksi terus tertekan aksi jual sepanjang akhir pekan ini

 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020