Menurut Satuan Tugas Karhutla Riau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) paling luas terjadi di Kabupaten Siak (105,97 hektare) disusul Bengkalis (89,9 hektare), Indragiri Hilir (49,6 hektare), Dumai (46,8 hektare), Indragiri Hulu (21,5 hektare), dan Kepulauan Meranti (12,5 hektare).
Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Pekanbaru (enam hektare), Pelalawan (lima hektare), Kampar (2,75 hektare), dan Rokan Hilir (1,25 hektare). Hanya Kabupaten Kuantan Singingi dan Rokan Hulu yang hingga kini belum menghadapi kebakaran hutan dan lahan.
Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger, mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan kebanyakan terjadi di daerah pesisir seperti Bengkalis, Dumai, dan Kepulauan Meranti.
Upaya pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, hingga kini terkendala.
"Kendala angin kencang serta sumber air yang minim. Akses juga cukup sulit ke lokasinya," kata Edwar, yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.
Pemerintah Provinsi Riau sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan sejak 11 Februari hingga 31 Oktober 2020.
Baca juga:
Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rupat sulit dipadamkan
Di Riau terdeteksi 43 titik panas indikasi karhutla
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020