Destry saat ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan stimulus tersebut juga bisa menjaga kinerja ekonomi untuk tumbuh dalam kisaran lima persen pada 2020.
"Ekonomi bisa di bawah lima persen, kalau kita tidak lakukan apa-apa. Tapi kalau ada stimulus, dampaknya bisa kita mitigasi," katanya.
Destry mengharapkan mitigasi tersebut dapat memperkuat kepercayaan pelaku pasar keuangan yang resah akibat penyebaran virus Corona yang makin meluas ke AS dan Eropa.
Baca juga: Pengamat: Stimulus belanja perkuat ekonomi masyarakat dari tekanan
"Insya Allah, kita tidak terpuruk, sepanjang policy kita jelas ke depan," katanya.
Pemerintah telah berupaya menjaga kinerja ekonomi domestik agar tidak terdampak tekanan global yang makin kuat akibat virus Corona dalam tiga bulan terakhir.
Stimulus yang dirumuskan pemerintah melalui instrumen fiskal antara lain mendorong penyaluran belanja terutama belanja modal maupun bantuan sosial sejak awal tahun.
Pemerintah juga ingin memberikan insentif di sektor pariwisata dengan memberikan diskon pesawat terbang agar sektor pariwisata tetap kuat.
Baca juga: Menkeu pastikan kebijakan stimulus belanja dukung penguatan ekonomi
Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah mengeluarkan stimulus untuk menjaga kinerja ekonomi dari sisi moneter melalui penurunan suku bunga acuan maupun relaksasi kebijakan makroprudensial.
Selain itu, melalui koordinasi dengan pemerintah, bank sentral juga mendorong percepatan penyaluran bantuan sosial maupun transfer ke daerah melalui sistem elektronik.
Penguatan koordinasi dengan otoritas terkait juga dilakukan untuk menjaga kestabilan makro ekonomi dan memitigasi dampak virus corona dalam waktu dekat.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020