Perampokan toko emas kagetkan warga

28 Februari 2020 22:50 WIB
Perampokan toko emas kagetkan warga
Pedagang menjual emas di samping Toko Emas Cantik yang diberi garis polisi akibat perampokan di Pasar Pecah Kulit, Taman Sari, Jumat (28/2/2020). (ANTARA/Devi Nindy)
Perampokan toko emas yang menggasak hampir empat kilogram perhiasan di Toko Emas Cantik, Pasar Pecah Kulit, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat, mengagetkan warga sekitar.

Perampok menggasak perhiasan di toko emas itu, saat hampir sebagian besar toko emas tutup sementara untuk menunaikan Shalat Jumat.

Dalang, warga di sekitar Pasar Pecah Kulit mengaku ketakutan akan ancaman pelaku setelah menggasak perhiasan. "Ngancem-nya ya gitu, mau ditembak, saya kabur setelah itu, takut," ujar Dalang.

Dalang menyebut pelaku perampokan tidak dapat diketahui sama sekali sebab menggunakan helm tertutup warna hitam.

Baca juga: Petugas sampah Pasar Pecah Kulit ditembak perampok toko emas
Baca juga: Perampok toko emas di Pasar Pecah Kulit beraksi seorang diri


Perawakan perampok adalah pria yang bertubuh kurus serta mengacungkan senjata ke udara untuk menembak siapa saja yang menghalanginya.

"Saya keluar buat kabur, terus ada tukang sampah masuk ngajak duel dengan perampok," kata dia.

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB, saat sebagian besar toko emas tutup sementara untuk menunaikan Shalat Jumat.

Namun waktu itulah yang dimanfaatkan perampok untuk melancarkan aksi. Diduga Toko Emas Cantik telah menjadi target.

Sebab, kata Dalang, menurut kesaksian warga di dekat lokasi kejadian, perampok diduga kenal dengan pemilik Toko Emas Cantik.

Baca juga: Perampok gasak 4 kilogram emas di Pasar Pecah Kulit

Salah satu karyawan Toko Emas Laris, Rais mengatakan, dirinya dan karyawan lain awalnya merasa ketakutan sebab aksi tersebut merupakan yang pertama di pasar tersebut.

Kedepannya, Rais menjadi semakin waspada dengan orang yang berpenampilan mencurigakan setelah aksi perampokan toko emas itu.

"Untuk orang-orang yang mencurigakan, ya dari bos disuruh lebih berhati-hati sih," ujar Rais.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020