Staf Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rian Hermana mengatakan hingga Rabu (26/2) masih belum ada kasus penularan virus COVID-19 di Indonesia.Sistem deteksi dini ini dapat digunakan untuk penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa dan merupakan upaya kewaspadaan di wilayah,
"Total kasus yang spesimennya dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebanyak 136 kasus. Namun, yang positif COVID-19 masih nol," kata Rian dalam jumpa pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Jumat.
Rian menambahkan kasus dalam pengawasan terkait dengan COVID-19 tersebar di 44 rumah sakit di 22 provinsi. Namun, kasus dalam pemeriksaan masih nol.
Baca juga: Menkes beberkan alasan penggunaan satu lab untuk deteksi COVID-19
Menurutnya, Indonesia sudah memiliki sistem deteksi dini penyakit saluran pernafasan, yaitu melalui surveilans sentinel Influenza Like Illnes dan sistem Kewaspadaan Dini dan Respons.
"Sistem deteksi dini ini dapat digunakan untuk penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa dan merupakan upaya kewaspadaan di wilayah," tambahnya.
Untuk mencegah COVID-19 masuk ke Indonesia, pemerintah sudah mengidentifikasi 19 daerah berisiko yang memiliki akses langsung dari dan ke China, baik melalui darat, laut, dan udara serta penyiapan logistik dan jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatannya.
Baca juga: DPR desak Kemendagri bentuk Desk Corona
"Selain itu, juga dilakukan pemindaian suhu terhadap pelaku perjalanan menggunakan thermal scanner atau thermal gun di bandara dan pelabuhan laut," katanya.
BNPB mengadakan jumpa pers terkait dengan penanganan bencana selama Januari hingga Februari 2020. Selain bencana alam, dalam jumpa pers tersebut juga dipaparkan penanganan COVID-19 dan kontaminasi radioaktif di Serpong, Tangerang Selatan.
Baca juga: 50 ribu masker dikirim Pemkab Malang untuk pekerja migranBaca juga: Wakil Ketua DPR minta pemerintah segera evakuasi awak Diamond Princess
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020