• Beranda
  • Berita
  • Sekjen PBB sarankan menteri, diplomat lewatkan pertemuan akibat corona

Sekjen PBB sarankan menteri, diplomat lewatkan pertemuan akibat corona

29 Februari 2020 12:49 WIB
Sekjen PBB sarankan menteri, diplomat lewatkan pertemuan akibat corona
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi memimpin pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat pada Rabu (22/5/2019). (Kemenlu RI)

Dia juga sangat menyarankan bahwa perwakilan yang berkedudukan di ibu kota menahan diri mengunjungi markas besar untuk sidang itu

Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyarankan para menteri dan diplomat melewatkan sebuah pertemuan Komisi tentang Status Perempuan di New York bulan mendatang karena penyebaran virus corona, menurut sebuah surat yang diperoleh Reuters pada Jumat.

Lebih dari 7.000 orang biasanya menghadiri pertemuan tahunan itu, kata pejabat, yang ditujukan untuk promosi kesamaan gender dan pemberdayaan perempuan. Pertemuan itu akan diselenggarakan mulai 9 hingga 20 Maret.

Namun, dalam sebuah surat kepada negara-negara anggota PBB dari ketua komisi, Dubes Armenia untuk PBB Mher Margaryan mengatakan Guterres menyarankan bahwa negara-negara anggota "mempersingkat dan mengurangi sidang" dan membatalkan puluhan kegiatan sampingan.

"Dia juga sangat menyarankan bahwa perwakilan yang berkedudukan di ibu kota menahan diri mengunjungi markas besar untuk sidang itu," tulis Margaryan.

Biro Komisi Status Perempuan mengusulkan bahwa negara anggota setuju dengan rekomendasi Guterres untuk pertemuan pada Senin.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres mengeluarkan rekomendasinya berdasar "situasi yang berkembang cepat" terkait corona dan kebutuhan untuk menyeimbangkan kerja genting PBB dan keprihatinan kesehatan publik.

Nasihat yang diberikan sekjen didasarkan masukan dari Tim Senior Kebijakan Gawat Darurat dan konsultasi yang begitu erat antara Jasa Medis PBB dan WHO, kata Dujarric.

Virus menyerupai flu yang muncul dari China tengah akhir tahun lalu itu telah menyebar ke hampir 60 negara, menginfeksi lebih dari 85.000 orang dan membunuh hampir 3000 orang yang sebagian besar di China.

Reuters

Baca juga: Kasus baru corona di California tak diketahui muasal penularannya

Baca juga: Korsel laporkan 594 infeksi baru corona

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020