Agen-agen wisata dan perjalanan terpaksa menunda sementara penjualan paket-paket keluar negeri karena wabah COVID-19 yang semakin meluas terutama di Malaysia serta Singapura.Semua perjalanan ditunda dulu, tamu-tamu juga sudah wanti-wanti tidak mau keluar negeri sehingga agen tidak bisa jual lagi
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD Asita) Sumsel, Ari Afrizal di Palembang, Sabtu, mengatakan penundaan perjalanan itu disebabkan adanya warning dari Pemerintah Malaysia dan Singapura terkait kewaspadaan terhadap wabah COVID-19.
Baca juga: Dampak Covid-19, pejualan paket wisata luar negeri di Makassar menurun
"Semua perjalanan ditunda dulu, tamu-tamu juga sudah wanti-wanti tidak mau keluar negeri sehingga agen tidak bisa jual lagi," ujar Ari.
Akibat penghentian penjualan itu agen perjalanan harus merugi lantaran Malaysia dan Singapura merupakan pasar paling besar destinasi wisatawan dari Palembang yang memiliki rute penerbangan langsung.
Para tamu bahkan telah meminta pengembalian uang karena penundaan jadwal keberangkatan, kondisi tersebut semakin 'memukul' agen perjalanan di tengah 'musim wisata' yang memang sudah menurun sejak awal 2020.
"Yang pasti agen merugi karena perjalanan keluar negeri berkurang," tambahnya.
Baca juga: Asita DIY usulkan insentif penerbangan diberikan secara selektif
Ia menyebutkan setiap bulan terdapat 20 lebih agen perjalanan dengan ratusan wisatawan yang dibawa menuju dua negara tersebut, 1 agen bahkan mampu membawa 20 hingga 40 orang dalam satu kali perjalanan.
Perjalanan terakhir wisatawan dari Palembang ke Malaysia terjadi pekan lalu sebelum wabah COVID-19 memuncak, semuanya telah kembali dalam kondisi sehat, kata dia.
Saat ini agen perjalanan lebih memilih penjualan paket-paket domestik untuk tetap bertahan hingga kondisi 'force majeur' COVID-19 mereda, pilihan itu juga didukung adanya insentif penerbangan sebesar 50 persen yang diberikan Pemerintah Indonesia.
"Kalau rute domestik dari Palembang rata-rata banyak ke Kota Bandung, Yogyakarta dan Pulau Bali," kata Ari.
Baca juga: Industri perjalanan wisata di Yogyakarta terdampak kasus virus Corona
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020