Kita prihatin ya masih ada hal seperti itu, perlakuan terhadap muslim di India ini seharusnya tidak ada
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyesalkan insiden kekerasan terhadap muslim di India yang menewaskan puluhan orang dan ratusan lainnya menderita luka-luka.
"Kita prihatin ya masih ada hal seperti itu, perlakuan terhadap muslim di India ini seharusnya tidak ada," kata Wapres usai menghadiri The 3rd International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2020 di JCC Senayan Jakarta, Sabtu.
Wapres mengatakan konflik antarumat beragama itu dapat dihindari dengan meningkatkan dialog-dialog untuk menanamkan sikap toleransi di kalangan masyarakat.
Baca juga: Korban kerusuhan di India 20 jiwa, PM Modi minta warga tenang
Oleh karena itu, untuk meminimalkan konflik antarumat beragama terjadi di Indonesia dan negara kawasan, lanjut Ma’ruf Amin, Indonesia akan menggagas pertemuan tokoh lintas agama internasional.
"Indonesia ingin membangun kerukunan antarumat beragama di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita bercita-cita ingin membangun pertemuan tokoh-tokoh agama dunia," tutur Wapres Ma’ruf.
Kerusuhan di India dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh pengesahan undang-undang Citizenship Amendment Bill, yang diduga merugikan masyarakat Islam, oleh Perdana Menteri Naredra Modi. UU tersebut mendapat protes dari masyarakat beragama Islam di India dan berujung pada tindak kekerasan oleh aparat setempat.
Baca juga: FPKS: Pemerintah desak India hentikan intoleransi terhadap Muslim
Sedikitnya 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan 200 orang lebih menderita luka-luka akibat insiden tersebut.
Baca juga: Bertemu Dubes India, Mahfud: Kunjungan kehormatan saja
Baca juga: Dubes India sebut negaranya dalam kondisi aman
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020