Petugas SAR gabungan masih mencari seorang warga yang diduga menjadi korban tertimbun tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (28/2) dengan cara mengawasi sekitar lokasi yang dilanda longsor.Bencana tanah longsor di Cisayong itu menyebabkan jalan utama tertimbun longsor, akibatnya ratusan warga yang tinggal di dua desa terisolasi
"Satu orang diduga tertimbun longsor belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jabar Deden Ridwansah melalui pernyataan di Tasikmalaya, Sabtu.
Ia mengatakan korban yang dilaporkan hilang diketahui bernama Didi (63), warga Kampung Palasari, Desa Indrajaya, Kecamatan Cisayong, yang saat kejadian sedang berada di sawah.
Kantor SAR Jabar, kata Deden, sudah menerjunkan satu tim penyelamatan Pos SAR Tasikmalaya untuk mencari warga yang dilaporkan hilang karena tertimbun tanah longsor itu.
Jajarannya, kata dia, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tasikmalaya dalam upaya mencari korban di sekitar areal persawahan.
"Kami sudah memerintahkan satu tim rescue dari Tasikmalaya untuk berangkat menuju lokasi kejadian," katanya.
Ia menjelaskan hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cisayong selama tiga hari terakhir telah menyebabkan tanah tebing longsor kemudian menimpa areal persawahan dan jalan.
Petugas yang diterjunkan telah dilengkapi peralatan rescue car compartment, alat komunikasi, peralatan medis dan peralatan yang memadai untuk pencarian di lokasi longsor.
Bencana tanah longsor di Cisayong itu menyebabkan jalan utama tertimbun longsor, akibatnya ratusan warga yang tinggal di dua desa terisolasi.
Petugas memasang garis polisi karena di kawasan tersebut masih terjadi pergerakan tanah yang berpotensi longsor susulan, demikian Deden Ridwansah.
Baca juga: Korban tertimbun tanah longsor di Tasikmalaya, dievakuasi tim SAR
Baca juga: Polisi: jalur alternatif Garut-Tasikmalaya rawan longsor
Baca juga: BPBD: delapan titik longsor terjadi di Tasikmalaya
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020