Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah berkenan melantik Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Bersatu), Tan Sri Muhyiddin Yassin, sebagai Perdana Menteri ke delapan selaras dengan Pasal 402 (2) (a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan atau Undang-Undang Federal.Sehubungan dengan itu, Seri Paduka Baginda telah berkenan melantik Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri selaras Pasal 40 (2)(a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan (Undang-Undang Federal)
Dalam pernyataan pers pejabat Istana Negara atau Datuk Pengelola Bijaya Diraja, Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan baginda berpandangan Muhyiddin mendapat kepercayaan mayoritas anggota parlemen.
Keputusan tersebut diperoleh setelah ketua-ketua partai politik dan anggota parlemen atau dewan rakyat secara bebas mengemukakan nama-nama calon perdana menteri kepada Yang di-Pertuan Agong.
"Sehubungan dengan itu, Seri Paduka Baginda telah berkenan melantik Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri selaras Pasal 40 (2)(a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan (Undang-Undang Federal)," katanya.
Ahmad Fadil mengatakan proses selanjutnya adalah Istiadat upacara pengangkatan, termasuk pengucapan sumpah jabatan sebagai perdana menteri pada 1 Maret 2020 (Ahad) jam 10.30 pagi di Istana Negara.
Baca juga: Muhyiddin Yassin bakal dilantik sebagai PM ke-8 Malaysia
Baca juga: Barisan Nasional - PAS dukung Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020