Laman Indian Express menyebut, berbagai faktor seperti usia, pola makan, tingkat aktivitas, dan bahkan gen seseorang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular dan diet bisa membuat perbedaan. Pir sebagai sumber flavonoid bisa membantu mengurangi risiko terkena penyakit terkait kardiovaskular.
Buah ini dalam ukuran sedang menyediakan 24 persen kebutuhan asupan serat yang memadai untuk seorang wanita di bawah usia 50 tahun, menurut pihak Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan Amerika Serikat.
Baca juga: Empat buah-buahan ini ampuh turunkan berat badan
Baca juga: Hadiah Buah Pir Buat Putri Obama Picu Siaga Keamanan
Biasanya, peradangan terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jumlah serat yang lebih tinggi membantu melawan peradangan serta sembelit karena meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh.
Di sisi lain, orang seringkali sering salah mengartikan buah pir secara alami mengandung gula sehingga tidak tepat untuk mengelola diabetes.
Namun, ternyata berdasarkan skala indeks glikemik (yang memberi peringkat makanan berdasarkan bagaimana mereka mempengaruhi kadar gula darah), satu hingga 100 pir berukuran sedang, berada di posisi ke 38, yang membuatnya menjadi makanan glisemik rendah, menurut Journal of Diabetes Care.
Selain itu, buah pir adalah buah yang bebas natrium, bebas lemak dan bebas kolesterol (jahat atau LDL), serta memiliki kandungan air yang tinggi sebagai antioksidan yang mengeluarkan racun.
Baca juga: Pir, cemilan manis agar usus sehat
Baca juga: Buah dan sayur terbukti bantu turunkan berat badan
Baca juga: Lima buah biasa yang punya manfaat luar biasa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020