• Beranda
  • Berita
  • 115 pasien di DKI Jakarta dalam pemantauan dan 32 diawasi

115 pasien di DKI Jakarta dalam pemantauan dan 32 diawasi

1 Maret 2020 12:25 WIB
115 pasien di DKI Jakarta dalam pemantauan dan 32 diawasi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pernyataan usai menghadiri upacara Hari Pemadam Kebakaran di Gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Minggu (1/3/2020). ANTARA/Ricky Prayoga/am.
Dalam kurun waktu satu bulan lebih, sebanyak
115 pasien di DKI Jakarta dalam pemantauan dan ada 32 lainnya dalam pengawasan.

"Sampai saat ini, selama satu bulan lebih, di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan," kata Anies di Markas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Ahad.

Langkah yang diambil, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan instruksi gubernur (ingub) bukan hanya untuk mengantisipasi penanganan 115 orang dalam pantauan tersebut, tapi juga untuk menyikapi penyebaran virus corona yang terjadi di luar Indonesia.

Karena dalam beberapa hari, kata Anies, ada lebih dari 10 negara yang mengumumkan kasus virus corona pertama di negara mereka, mulai dari Selandia Baru sampai Nigeria. "Instruksi gubernur bagian dari kewaspadaan dan persiapan kita jika terjadi kasus virus corona di Jakarta," kata Anies.

Selanjutnya, kata Anies, pihaknya sedang dalam proses pembentukan Tim Tanggap Virus Corona dengan diketuai oleh Asisten Bidang Kesra, berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan melibatkan pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.

Baca juga: China mencatat 573 kasus baru corona pada Sabtu
Baca juga: Facebook larang iklan klaim obat corona
Landing Craft Utility (LCU) KRI dr Soeharso mengangkut 188 WNI ABK World Dream untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
"Kolaborasi ini kita lakukan mengapa kita bergerak cepat dan antisipasi karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia, kedatangan orang, interaksi dunia internasional porsi terbesarnya ada di Jakarta," katanya. 

"Selain ada provinsi lain yang memiliki kunjungan besar. Umumnya wisata. Kemudian Jakarta termasuk bisnis," kata Anies.

Semua ini dilakukan dengan harapan masyarakat merasa tenang dan pemerintah daerah bergerak responsif. Anies mengajak  masyarakat tidak panik dan berlebihan dalam merespons.

"Berkegiatan seperti biasa dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya, namun tetap dalam kondisi bersiaga," katanya.

"Kemudian sering mengecek sebelum menyebarkan kabar dan rujuk kepada kami bila membutuhkan bantuan apabila mencurigai ada kasus yang serupa dengan gejala COVID-19," katanya.

Pemprov bisa dihubungi lewat 112 dan seluruh sarana kesehatan di Pemprov DKI termasuk personalianya akan siap merespons cepat.
"Biasakan juga cuci tangan sebagai pencegahan paling baik dan bila sedang batuk atau flu maka pakai masker," tuturnya.
Baca juga: Karyawan Google di Swiss positif corona
Baca juga: COVID-19 bisa berhenti menyebar saat musim kemarau?

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020