• Beranda
  • Berita
  • Dinkes lacak WN Selandia positif Covid-19 yang sempat transit di Bali

Dinkes lacak WN Selandia positif Covid-19 yang sempat transit di Bali

1 Maret 2020 14:11 WIB
Dinkes lacak WN Selandia positif Covid-19 yang sempat transit di Bali
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya. ANTARA/Ni Luh Rhisma/am.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali masih melacak warga negara Selandia Baru yang dikabarkan positif terjangkit Covid-19 yang diketahui datang dari Iran kemudian terbang ke Auckland, yang sebelumnya sempat transit di Bali.

"Kami masih cek passenger manifest karena info tentang pasien tersebut tidak ada sama sekali namanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Ahad.

Pihaknya masih sedang melacak dan sejauh ini belum ada info karena tidak ada notifikasi sebelumnya. "Setelah penumpang tiba di Selandia Baru, baru dia sakit," ucap Suarjaya.

Sebelumnya Departemen Kesehatan Selandia Baru mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 di negaranya pada Jumat (28/2). Pasien tersebut diketahui datang dari Iran dan melakukan perjalanan ke Auckland melalui Bali, dan dikonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Corona merebak, Super League Triathlon Bali 2020 ditunda Juni

Baca juga: Gubernur Koster undang bupati se-Bali bahas pemulihan pariwisata

Baca juga: Gubernur Bali nilai Rakor Kemendagri bantu pariwisata Bali


Pejabat kesehatan mengatakan pasien itu berusia 60 tahunan dan tengah dirawat di Rumah Sakit Kota Auckland.

Sebelumnya dr Suarjaya mengatakan dari 20 pasien yang sempat diobservasi di RSUP Sanglah yang sempat dicurigai atau dikhawatirkan terjangkit virus Covid-19, semuanya negatif.

Demikian juga dari 14 sampel pasien yang telah dikirimkan dan diperiksa hingga ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan semua hasil pemeriksaan negatif Covid-19.

Jika pun terjadi, kemungkinan yang terburuk ada yang tertular, kata Suarjaya, Pemerintah Provinsi Bali sudah menyiapkan sejumlah langkah penanganan, diantaranya tiga rumah sakit rujukan untuk isolasi, yakni RSUP Sanglah, RSUD Tabanan dan RS Sanjiwani Gianyar. Di samping RS yang lain juga mampu untuk melakukan isolasi.

"Jadi protapnya sudah lengkap, alatnya sudah ada, SDM-nya sudah siap. Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran, andaikata memang terjadi. Tetapi kita semua berharap mudah-mudahan tidak sampai terjadi. Kita doakan tidak ada," ucapnya.*

Baca juga: Pemerintah lakukan surveilans aktif di Bali terkait kasus COVID-19

Baca juga: Gubernur: Pemberitaan Bali "kota hantu" tidak benar

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020