"Walaupun saya sudah berusia 61 tahun, tapi energi saya masih ada di sini karena kehadiran Anda semua yang hadir malam ini. Terima kasih," ucap Fariz usai menyanyikan lagu "Penari".
Penonton terus dimanjakan dengan percikan nostalgia melalui lagu-lagu ikonis Fariz, seperti "Nada Kasih" hingga "Sakura" yang diaransemen dengan nuansa yang lebih upbeat dan fresh.
Selain membawakan lagu-lagunya, Fariz RM Anthology juga tampil dengan melantunkan lagu dari Pink Floyd berjudul "Another Brick in the Wall" yang dibalut dengan gaya musik jazz khas Fariz.
Baca juga: Gantikan Ari Lennox, Kiana Lede beri penampilan maksimal
Baca juga: Yuni Shara tampil ngejazz di Java Jazz 2020
"Jadi kali ini spesial karena biasanya Anthology tidak pernah membawakan lagu orang lain. Kami ingin memberi inspirasi pada Anda tentang musisi yang jadi influence buat Anthology," kata Fariz.
"Kami personel Anthology tak hanya di-influence dengan musisi jazz saja, tapi juga grup dengan genre lain di era 70-an," ujarnya melanjutkan.
Usai membawakan cover dari lagu Pink Floyd itu, penyanyi berusia 61 tahun itu menutup penampilannya dengan lagu "Selangkah ke Seberang" dan "Barcelona".
Sebelumnya, Fariz juga turut berkolaborasi MLD Jazz Project Season 4 featuring Humania dan Potret pada Java Jazz Festival 2020 hari kedua (29/2).
Ia juga memeriahkan panggung kolaborasi 7 Bintang bersama Deddy Dhukun, Mus Mujiono, Tri Utami, Yuni Shara, Ita Purnamasari, dan Memes di hari terakhir JJF 2020 (1/3) petang.
Baca juga: Young Gun Silver Fox jadikan Java Jazz 2020 lebih "funky"
Baca juga: Ardhito Pramono, Rizky Febian lantunkan"Heal The World" di Java Jazz
Baca juga: Hangat dan dekat, penampilan Barry Likumahuwa di Java Jazz 2020
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020