Koordinator Forum Penguat Karakter Bangsa Karomani menyampaikan dalam kunjungan itu pihaknya beraudiensi dengan Wapres terkait komitmen para rektor dalam penguatan karakter bangsa.
Baca juga: Unej bicara terkait ribuan mahasiswanya terpapar radikalisme
Baca juga: Kepala BNPT ajak mahasiswa ikut perangi hoaks dan konten radikal
Baca juga: BNPT berikan tips agar mahasiswa baru tak terpapar paham radikal
"Tadi kita audiensi dengan Wapres dalam rangka para rektor komitmen untuk penguatan karakter bangsa di masing-masing universitas," ujar Karomani di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan dengan komitmen penguatan karakter bangsa tersebut, diharapkan isu radikalisme di kampus akan sirna.
"Karena isu yang muncul di media acap kali di beberapa universitas ditengarai ada gejala radikalisme. Itu jadi komitmen kita," ujar Karomani.
Dia mengatakan dalam pertemuan itu Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan apabila kampus tidak dibenahi menyangkut hal-hal berkaitan ideologi kebangsaan, maka akan berbahaya, sebab lulusan universitas akan masuk ke sejumlah institusi negara.
"Wapres menyambut baik inisiasi kita karena itu bagian dari program beliau, dan kita akan bersinergi bantu beliau," jelas Karomani.
Karomani menekankan langkah strategis yang akan dilakukan pihak universitas dalam upaya penguatan karakter bangsa dan menangkal radikalisme adalah mengedepankan dialog melalui seminar terkait ideologi, Islam moderat dan lain sebagainya.
Adapun Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa sejauh ini terdiri dari 30 rektor Perguruan Tinggi Negeri dari berbagai wilayah di Indonesia. Forum yang baru dibentuk sejak sebulan terakhir akan terus merangkul perguruan tinggi lain untuk bersama-sama menguatkan karakter bangsa.
Baca juga: BIN katakan 39 persen mahasiswa terpapar radikalisme
Baca juga: Universitas Airlangga ancam keluarkan dosen/mahasiswa berpaham radikal
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020