"Pengawasan di pelabuhan diperketat," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Batam Achmad Fachranny di Batam, Senin.
Ia menjabarkan setibanya penumpang di pelabuhan internasional, harus mengisi kartu kewaspadaan atau health alert card secara lengkap.
"Kalau tidak isi lengkap tidak bisa keluar dari pelabuhan," kata dia.
Setelah memastikan seluruh pertanyaan di kartu terisi, maka penumpang baru diperbolehkan memasuki thermal scanner satu per satu.
Baca juga: Otoritas kesehatan Batam observasi 15 warga terkait Covid-19
Baca juga: BP Batam harap pelaku industri cari bahan baku dari selain China
Baca juga: Dinkes Batam pastikan WNA meninggal bukan karena COVID-19
Bila sebelumnya penumpang bisa masuk secara bergerombolan, maka kini dibatasi menjadi orang per orang agar pemeriksaan bisa dilakukan lebih seksama.
Setelah dipastikan suhunya normal, lalu lanjut ke meja imigrasi.
Namun, bila suhu tubuhnya tinggi, maka penumpang tersebut harus melanjutkan pemeriksaan di ruang observasi yang berlokasi di dalam pelabuhan.
Di sana, penumpang tersebut akan kembali dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun.
"Diperdalam sampai 15 menit. Kalau demam, tindak lanjut rujuk ke RS," kata dia.
Sementara itu, Kota Batam berstatus waspada penularan Covid-19, setelah seorang WN Singapura dengan riwayat perjalanan pernah ke kota itu, terdeteksi positif terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Tjetjep menyatakan, meski waspada, warga diminta tidak panik, karena pemerintah sudah melakukan serangkaian langkah terbaik agar virus itu tidak masuk Batam.
Ia meminta masyarakat untuk percaya pada pemerintah dalam menangani masalah itu.*
Baca juga: Pengamanan pelabuhan di Batam tergantung status COVID-19 di Singapura
Baca juga: Belasan TKA asal China di Batam dikarantina antisipasi virus corona
Baca juga: Cek TKA terkait virus corona di Batam, Disnaker-Dinkes bekerja sama
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020