• Beranda
  • Berita
  • Pedagang Pasar Pramuka sebut persediaan masker aman hingga lusa

Pedagang Pasar Pramuka sebut persediaan masker aman hingga lusa

2 Maret 2020 18:21 WIB
Pedagang Pasar Pramuka sebut persediaan masker aman hingga lusa
Sejumlah konsumen memadati Pasar Pramuka untuk membeli produk masker dan cairan sanitizer, Matraman, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020). ANTARA/Andi Firdaus/aa.
Kalangan pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, memastikan persediaan beberapa jenis masker relatif aman hingga Rabu (4/3).

"Hari ini saya baru menyetok lagi masker jenis Sensitif sebanyak 250 box, kelihatannya masih aman sampai lusa," ujar Ikhsan (31) pemilik Toko Ayang Farma di lantai dasar Blok AKS 7, Senin sore.

Harga masker merk Sensitif di tingkat pedagang berkisar Rp350 ribu per kotak (box) isi 50 lembar. Harga itu diketahui melonjak dari harga sebelumnya berkisar Rp20 ribu per kotak.

Bahkan pedagang menjual eceran dengan harga Rp12 ribu isi dua lembar per kemasan.

Selain jenis tersebut, Ikhsan juga masih memiliki stok masker premium jenis 3M 1860 seharga Rp2 juta per kotak isi 20 biji dan 3M 820 seharga Rp1,5 juta per box isi 20 biji.
"Kalau jenis 3 Ply sudah habis semua, padahal stok beberapa hari lalu ada 500 boks," katanya.

Masker 3 Ply merupakan salah satu produk asal China yang paling laku terjual beberapa saat setelah pemerintah mengumumkan dua warga Depok positif corona Senin siang.

Pedagang masker lainnya, Nugroho mengatakan, penjualan masker jenis Sensitif laku sebanyak 200 kotak dalam tiga jam.
"Memang rata-rata pembeli bukan konsumen langsung, mereka buat dijual lagi," katanya.

Sedangkan masker yang direkomendasikan medis jenis N95 sudah ludes terjual sejak sepekan lalu. "Yang beli dari luar negeri untuk dikirim menggunakan kargo," katanya.

Nugroho memastikan stok masker di lapaknya masih tersisa untuk dijual beberapa hari ke depan.

"Masih ada 400-an boks lagi masker berbagai jenis. Kalau saya perkirakan bisa laku sampai sepekan ke depan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020