"Tetap nomor satu menjaga imunitas tubuh kita juga. Semua kita lakukan, di bandara kita awasi," kata Menkes Terawan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Senin.
Semua kita lakukan penguatan tetap kita dilakukan di bandara tetap kita awasi kita waspadai, karena ini memang kasus yang tidak kelihatan. Kalau dia tidak ada demam batuk pilek yang dicurigai tidak bisa ketahuan.
Menkes Terawan juga menuturkan langkah pencegahan lain adalah tidak melakukan pendekatan atau kontak dengan orang yang terindikasi terinfeksi virus COVID-19.
Dia mengatakan gerakan masyarakat hidup sehat harus terus dilakukan. Menjaga kesehatan tubuh juga membutuhkan tidur yang cukup dan makanan yang bersih dan sehat.
"Imbauannya jelas jangan dekati orang yang kena nanti terkena. "Close contact" paling tidak cuci tangan terus jaga kesehatannya. Nomor satu imunitasnya. Karena selama habis perjalanan luar negeri biasanya jetlag masuk angin imunitas turun itu lah saat kita bisa terkena (virus) . Selama kita imunitasnya baik walau kontak langsung tidak akan terkena," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat untuk tidak mengalami kekhawatiran yang berlebihan karena akan berdampak pada turunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit atau terinfeksi virus
"Kalau paranoid yang muncul maka apa yang terjadi? Imunitas akan turun. Kekhawatiran yang berlebihan tidak pada tempatnya menimbulkan imunologis tubuh kita turun namanya psikoneuroimunologi. Kalau itu turun apa yang terjadi? Kita tanpa sadar membuat ketahanan kesehatan nasional kita ini sendiri yang turun," tuturnya.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020