"Saat terjadi erupsi Gunung Merapi sudah banyak truk angkutan tambang yang ada di atas (Dam Kaliadem), semua langsung panik dan bergegas turun," kata salah satu pengemudi truk tambang Dani di Sleman, Selasa siang.
Menurut dia, luncuran awan panas yang mengarah ke Sungai Gendol sangat jelas terlihat dari area penambangan sehingga para pelaku penambangan panik dan berusaha menyelamatkan diri.
"Semua langsung membawa turun armada masing-masing karena terlihat erupsi sangat besar dan nampak dekat," katanya.
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi masih didominasi gas
Baca juga: Kegiatan warga Magelang belum terganggu erupsi Merapi
Baca juga: Dua kecamatan di Boyolali hujan abu pascaerupsi
Ia mengatakan, meski sempat panik, namun tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. "Semua selamat, dan tidak sampai terjadi apa-apa," katanya.
Dani mengatakan, setelah semua armada turun akhirnya aktivitas penambangan di tempat tersebut dihentikan sementara. "Informasinya untuk sementara ini lokasi penambangan ditutup sementara," katanya.
Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kembali erupsi pada Selasa pagi sekitar pukul 05.22 WIB.
"Informasi dari BPPTKG Yogyakarta telah terjadi letusan/erupsi vertikal Gunung Merapi dengan kolom 6.000 meter atau 6 kilometer," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan.
Menurut dia, erupsi tersebut dengan durasi 400 detik, luncuran 2 km, ke arah Sungai Gendol, sebagai single event, dan tidak berlanjut. "Belum perlu evakuasi warga. Warga sudah siaga di titik kumpul. Daerah bahaya dikosongkan 3 km," katanya.
Menurut dia, saat ini aktivitas masyarakat di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman sudah kembali normal. "Masyarakat sudah kembali beraktivitas seperti biasa," katanya.*
Baca juga: BPBD: Tidak terjadi hujan abu di wilayah Sleman
Baca juga: Warga Selo Boyolali tetap beraktivitas meski Merapi erupsi
Baca juga: Merapi erupsi dengan tinggi kolom asap 6.000 meter
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020