Kita bagikan (masker) melalui mitra-mitra KBRI, masjid-masjid dan musala kita, gereja-gereja, tokoh-tokoh masyarakat, Perpika (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea), koordinator-koordinator mahasiswa di kampus-kampus
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul membagikan masker pada warga negara Indonesia (WNI) melalui mitra-mitra dan perwakilan yang ada di Korea Selatan.
“Kita bagikan (masker) melalui mitra-mitra KBRI, masjid-masjid dan musala kita, gereja-gereja, tokoh-tokoh masyarakat, Perpika (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea), koordinator-koordinator mahasiswa di kampus-kampus,” kata Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam video pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menyebut pihaknya telah melakukan tindakan antisipasi, dengan mengumpulkan stok masker, sejak bulan Januari lalu.
Selain itu, KBRI Seoul telah menerima pula bantuan masker dalam jumlah besar dari sejumlah pihak, termasuk Artha Graha Peduli, BNPB, Human Initiative, Bank BNI, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kalau ada yang belum kebagian atau masih merasa susah mendapatkan masker, dapat menghubungi hotline KBRI atau bertanya kepada teman-teman yang sudah mendapat masker tentang bagaimana cara mendapatkannya. Jangan khawatir, persediaan masker di KBRI Insya Allah akan mencukupi,” kata Umar Hadi, terutama pada WNI yang berada di Korea Selatan.
Baca juga: Samsung konfirmasi pekerja terinfeksi corona di pabrik "chip" Korsel
Baca juga: Wabah corona meluas, Hyundai hentikan operasi pabrik di Korsel
Selain itu, Umar Hadi memperkirakan kelangkaan masker di toko-toko di Korea Selatan, yang sempat terjadi pekan lalu, akan mereda pada pekan ini, karena pemerintah setempat telah mengambil alih distribusi alat kesehatan tersebut.
Dia mengimbau para WNI untuk menggunakan masker saat berada di ruang umum, terutama di transportasi publik, kampus dan tempat kerja. Dia juga mengajak para WNI untuk tetap tenang.
"Khusus pada warga Indonesia di Korea Selatan, tetap tenang, waspada dan sama-sama saling menjaga," ujarnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel, pada Selasa, menyebut jumlah total orang yang dipastikan tertular di negara tersebut mencapai 4.812.
Korea Selatan merupakan salah satu negara selain China dengan penyebaran virus COVID-19 paling mengkhawatirkan, bersamaan dengan Italia, Iran dan Jepang, bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagaimana dikatakan oleh Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Senin (2/3).
Baca juga: Jumlah total kasus corona di Korsel tembus angka 4.212
Baca juga: Dubes: KBRI Seoul tutup sementara untuk jamin keselamatan bersama
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020