Antisipasi Grab dan Gojek terkait virus corona

3 Maret 2020 14:27 WIB
Antisipasi Grab dan Gojek terkait virus corona
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, ditemui usai acara “Grab Ventures Velocity” di Jakarta, Selasa (3/3/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)

Platform pemesanan kendaraan yang populer di Indonesia, Grab dan Gojek menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

Grab, layanan yang berbasis di Singapura, ikut mengantisipasi dengan memberikan edukasi kesehatan kepada pengemudi (driver).

“Mulai adanya virus corona kami sudah memberikan edukasi bekerja sama dengan Grab Health ke semua driver kami, juga ke pelanggan-pelanggan kami,” ujar Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, ditemui usai acara “Grab Ventures Velocity” di Jakarta, Selasa.

“Kami juga untuk tindakan awal, kira-kira sekitar 3-4 minggu yang lalu kami juga sudah membagikan kepada driver-driver kami di Jakarta, sebanyak 5.000 masker,” Neneng melanjutkan.

Dengan langkah edukasi tersebut, para mitra Grab diharap dapat mengetahui dan belajar mengenai virus corona.

Sementara untuk pengguna, dalam aplikasinya, Grab telah mengirimi pesan berjudul “Tetap aman dari Corona” yang terhubung dengan Grab Health, yang dimotori oleh Good Doctor.

Pengguna kemudian dapat berkonsultasi — sengab mendaftar terlebih dahulu — atau sekadar membaca artikel mengenali virus corona, ada pula tips untuk menjaga kebugaran.

Baca juga: Tips supaya anak tak stres usai mendapat informasi COVID-19

Baca juga: Corona bikin batal ke luar negeri? Coba wisata alternatif dalam negeri

Hasil tangkap layar aplikasi Grab yang memberikan edukasi mengenai virus corona. (ANTARA/Arindra Meodia)

Gojek

Edukasi juga dilakukan Gojek untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

VP Corporate Communications Gojek, Kristy Nelwan, mengatakan Gojek telah menjalankan berbagai upaya antisipasi sehubungan dengan Coronavirus Diseases (COVID-19) sejak Januari lalu.

“Upaya-upaya tersebut menjangkau seluruh ekosistem kami — termasuk mitra driver, mitra merchant, mitra service provider, pelanggan, dan karyawan Gojek — yang dijalankan baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” kata Kristy saat dihubungi Antara.

“Secara berkala, kami melakukan sosialisasi informasi tentang COVID-19, termasuk edukasi mengenai cara pencegahan, serta himbauan untuk waspada dan menjaga kesehatan,” lanjut dia.

Informasi tersebut disampaikan melalui berbagai channel komunikasi dengan cara memanfaatkan fitur pemberitahuan di aplikasi (in-app notification), acara tatap muka berkala dengan mitra (Kopdar), serta membagikan ribuan masker kepada mitra dan masyarakat di Bandara Soekarno Hatta Februari lalu.

Bagi karyawan, Gojek juga telah memberlakukan larangan perjalanan kerja internasional untuk meminimalisir risiko.

“Gojek siap untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk terus menyampaikan informasi mengenai antisipasi COVID-19,” ujar Kristy.

“Kami mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada dan terus mengikuti perkembangan terkait situasi terbaru dari sumber-sumber resmi seperti badan Pemerintah dan pihak berwajib,” tutup Kristy.

Sebelumnya, Senin (2/3), Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia.

Di Istana Merdeka Jakarta, Presiden menjelaskan bahwa virus corona baru didapati menyerang seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia.

Baca juga: Tips cegah paparan virus di kendaraan umum

Baca juga: Yuk cuci tangan untuk hindari risiko virus corona

Baca juga: Hindari risiko virus corona dengan cara ini


 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020