• Beranda
  • Berita
  • Kemenkeu pantau dampak virus corona terhadap ekonomi RI

Kemenkeu pantau dampak virus corona terhadap ekonomi RI

3 Maret 2020 15:14 WIB
Kemenkeu pantau dampak virus corona terhadap ekonomi RI
Presiden ADB Masatsugu Asakawa (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dalam peluncuran buku kemitraan 50 tahun ADB-Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/03/2020). (ANTARA/Dewa Wiguna)

Kebijakan-kebijakan itu, kata dia, diharapkan saling melengkapi untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dari imbas virus corona.

Kementerian Keuangan terus memantau dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia karena penyebaran virus tersebut terus berlanjut.

"Di China sekarang yang kena infeksi mulai turun tapi di negara lain mulai muncul seperti Italia, Korea, dan Indonesia. Kami lihat ini belum berhenti, sehingga kami pantau serius," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara ketika meluncurkan buku kemitraan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kementerian/lembaga di Tanah Air sudah mengeluarkan kebijakan di antaranya Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen.

Baca juga: Bandara Husein hentikan sementara penerbangan internasional

Kementerian Keuangan juga mengeluarkan kebijakan fiskal berupa stimulus salah satunya diskon harga tiket untuk mendorong sektor pariwisata.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata dia, juga akan mengeluarkan relaksasi untuk mengantisipasi kredit bermasalah.

Kebijakan-kebijakan itu, kata dia, diharapkan saling melengkapi untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dari imbas virus corona.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengapresiasi respons pemerintah Indonesia untuk antisipasi virus corona.

Imbas Corona, kata dia, tidak hanya dirasakan Indonesia tetapi sudah mengganggu perekonomian global.

Baca juga: Konsultan: Antisipasi corona pengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional

Pria asal Jepang itu mengatakan Covid-19 itu mengakibatkan sektor konsumsi, investasi, pariwisata dan perdagangan menurun.

"Kemudian terganggunya produksi dan rantai pasok. Ini juga memperlemah investasi jika wabah itu semakin berlanjut," katanya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020