"Sejauh ini operasional penerbangan dari dan ke luar negeri masih berlangsung normal, baik dari dan ke Kuala Lumpur, Singapura, maupun Perth, Australia," kata Manager Hukum dan Komunikasi PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) Arif Haryanto melalui telepon dari Mataram, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dua hari terakhir, yakni tanggal 1 Maret 2020, jumlah penumpang di BIL untuk domestik tercatat 8.461 orang dan internasional 486 orang, sedangkan pada 2 Maret 2020 domestik tercatat 6.939 orang dan internasional 552 orang.
"Jumlah ini masih tergolong normal untuk BIL dan dua hari ini masih normal juga. Kalau melihat perbandingan selama Januari 2020, jumlah penumpang di BIL sebanyak 256.594 orang, sementara Januari 2019 hanya 211.772 orang atau meningkat 21,1 persen. Sementara Februari 2020, melayani 229.376 penumpang dan Februari 2019 hanya 184.260 penumpang atau meningkat 24,50 persen,"ujar Arif.
Menurut dia, pihaknya terus memantau pergerakan penumpang di lapangan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait. Bahkan, alat pemindai suhu tubuh masih terpasang di bandara, baik ruang kedatangan domestik maupun internasional.
"Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram siap siaga memantau penumpang melalui thermal scannernya," kata Arif.
Sebelumnya, BIL bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram sudah menggelar simulasi penanganan terduga virus corona.
Dalam skenario simulasi itu, diperagakan bagaimana kesiapan BIL melakukan penanganan orang terduga virus corona kepada para penumpang pesawat dari Kuala Lumpur yang mendarat di BIL.
Saat para penumpang tiba di terminal kedatangan internasional, perangkat pemindai suhu tubuh manusia yang dipantau oleh petugas KKP Mataram ternyata mendeteksi seorang penumpang dengan suhu tubuh di atas 38°C.
Petugas KKP lantas membawa penumpang tersebut ke ruang observasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kegiatan ini digelar sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dalam menanggulangi pandemi virus corona," kata General Manager BIL Nugroho Jati.
Sementara Koordinator KKP Wilayah Kerja BIL Datu Kusumajati menjelaskan, simulasi itu dilakukan untuk menguji kesiapan para personel di lapangan agar saat benar-benar terjadi, seluruh pihak dapat melakukan apa yang menjadi tugasnya.
"Untuk mencegah virus mematikan ini, yang terpenting kita harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.
Simulasi ini melibatkan personel gabungan dari PT Angkasa Pura I (Persero), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, serta Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi NTB.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020