Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa isu terkait virus corona tidak berpengaruh langsung terhadap kunjungan wisatawan ke objek wisata di Sleman.penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut bukan akibat langsung dari isu virus corona, tetapi lebih dikarenakan kondisi cuaca dan juga "low season".
"Isu corona tidak berpengaruh langsung. Memang ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi lebih karena 'low season' dan pengaruh cuaca," kata Kepala Dispar Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa.
Menurut dia, pada Januari hingga Februari tercatat ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan sekitar sembilan persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1,2 juta kunjungan dan tahun ini hanya mencapai 1,1 juta kunjungan," katanya.
Baca juga: Presiden: Diskon tiket pesawat tidak akan perluas sebaran Virus Corona
Menurut dia, penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut bukan akibat langsung dari isu virus corona, tetapi lebih dikarenakan kondisi cuaca dan juga "low season".
"Selain itu aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa waktu terakhir ini juga menunjukkan peningkatan dan beberapa kali erupsi, sehingga ini cukup berdampak terhadap wisata 'lava tour'," katanya.
Sudarningsih mengatakan, dengan kondisi ini pihaknya akan mengoptimalkan kunjungan tamu atau wisatawan lokal.
"Kami akan lebih aktif jemput bola dengan mengadakan travel dialog dan pameran, agar bisa menjaring wisatawan lokal berkunjung terutama di desa wisata," katanya.
Baca juga: Indonesia pasarkan pariwisata di Kolombia
Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga akan mengoptimalkan "meeting incentive conference exhibition" (MICE) yang diselenggarakan di mal-mal.
"Kami juga akan menggandeng perguruan tinggi di luar daerah untuk menarik mereka ke Yogyakarta," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020