Pria yang terjangkit COVID-19 itu dirawat di rumah sakit di kota Chernivtsi, setelah melakukan perjalanan menuju Ukraina dari Italia melalui Rumania, kata Kuzin.
Virus corona tampaknya kini tengah menyebar jauh lebih cepat di luar China dari pada di dalam negara itu, dan bandara-bandara di negara-negara yang dilanda wabah itu memasang perangkat pemindai suhu badan untuk memeriksa para pendatang.
Sampai saat ini lebih dari 3.000 orang meninggal karena virus yang belum ditemukan vaksinnya itu. Namun lebih dari 45.000 orang yang terinfeksi dinyatakan sembuh dari corona. Jumlah orang yang terinfeksi saat ini mencapai angka lebih dari 85.000 orang, yang sebagian besar diderita oleh warga negara China daratan yang tinggal di provinsi Hubei.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan situasi darurat kesehatan global akibat penyebaran corona.
Berbagai peristiwa besar yang melibatkan berkumpulnya banyak orang dalam ruang tertutup yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat telah dibatalkan atau ditangguhkan. Otoritas Prancis membatalkan ajang Pameran Buku Paris yang sedianya berlangsung Maret 2020 ini.
Corona juga memberikan dampak yang merugikan bagi aktivitas perekonomian nasional, regional dan dunia , termasuk pasar saham global oleh penyakit yang diyakini pertama kali muncul di pasar hewan di Wuhan, China.
Reuters
Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah bangun rumah sakit khusus di Pulau Galang
Baca juga: Presiden berikan kiat cegah penularan virus corona
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020