• Beranda
  • Berita
  • Dirut PTBA tegaskan proyek gasifikasi tak terganggu virus corona

Dirut PTBA tegaskan proyek gasifikasi tak terganggu virus corona

3 Maret 2020 18:17 WIB
Dirut PTBA tegaskan proyek gasifikasi tak terganggu virus corona
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/3/2020). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)

Segera kita bangun, kita laksanakan. Sekarang kita lagi mulai dengan EPC jadi tidak ada hubungan antara corona dengan keberlanjutan dari industri gasifikasi ini

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin menegaskan proses pembangunan industri gasifikasi batu bara akan tetap berjalan meski terdapat wabah virus corona atau COVID-19.

Arviyan mengatakan meski penandatanganan final perjanjian kerja sama pembangunan gasifikasi untuk PTBA di Amerika Serikat tertunda akibat wabah virus corona namun proses bisnisnya terus berlanjut.

“Saya tegaskan soal gasifikasi enggak berkaitan dengan corona jadi tetap proses jalan terus. Kalau pun terganggu hanya masalah kita pergi penandatanganan administrasi saja,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa.

Arviyan menyatakan proses pembangunan industri gasifikasi yang dilakukan melalui kerja sama antara PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc itu akan masuk ke tahap Engineering Procurement Construction (EPC).

“Segera kita bangun, kita laksanakan. Sekarang kita lagi mulai dengan EPC jadi tidak ada hubungan antara corona dengan keberlanjutan dari industri gasifikasi ini,” ujarnya.

Ia menyebutkan hilirisasi menggunakan teknologi gasifikasi ini nantinya tidak hanya akan mengkonversi batu bara muda menjadi Dimethyl Ether (DME) saja, melainkan berbagai produk lain yang memiliki nilai tinggi.

“Produk utamanya DME tapi selain itu juga kita bikin etanol dan produk untuk sesi lainnya yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi. Nah ini lagi kita kaji mana yang paling optimal,” katanya.

Arviyan mengatakan lokasi gasifikasi batu bara tersebut dilakukan di tambang Tanjung Enim karena dinilai lebih layak dibandingkan tambang Peranap.

“Tanjung Enim. (Panarap) di hold dulu karena dari sisi kelayakan kan lebih layak di Tanjung Enim,” ujarnya.

Sebagai informasi, penandatanganan final perjanjian kerja sama pembangunan gasifikasi untuk PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Amerika Serikat tertunda akibat wabah virus corona baru (COVID-19).

Amerika Serikat memutuskan menunda pertemuan dengan para pemimpin Negara-negara Asia Tenggara yang dijadwalkan pada 14 Maret akibat kekhawatiran tentang penyebaran corona.



Baca juga: Bukit Asam tetapkan proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim
Baca juga: Pembangunan pabrik gasifikasi batubara di Tanjung Enim ditargetkan rampung 2022
Baca juga: Pertamina-Bukit Asam kembangkan gasifikasi batubara dengan perusahaan AS

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020