"Ini perlu adanya perhatian serius dari Pemerintah Aceh dan pihak berwenang lainnya, jangan menganggap sepele terkait munculnya virus corona di Indonesia," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Politisi Partai Aceh itu menyebutkan warga negara asing masuk ke provinsi paling barat Indonesia tersebut dari beberapa pintu seperti Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Bandara dan Pelabuhan di Kota Lhokseumawe serta Pelabuhan Ulee Lheue-Balohan Sabang, serta terminal bus Banda Aceh.
Ia berpesan agar pengelola Bandara dan Pelabuhan untuk perlu menyiapkan alat pendeteksi yang memadai, terlebih status Bandara SIM adalah Bandara bertaraf internasional.
Kemudian, kata dia, Dinas Kesehatan Aceh agar siaga dan menyiapkan segala kebutuhan medis untuk mengantisipasi adanya kasus korban Covid-19 di Aceh. Untuk RSUZA Banda Aceh dan RSU Cut Meutia Lhokseumawe wajib menyediakan fasilitas sesuai standar WHO, begitu juga rumah sakit lainnya perlu menyiapkan langkah antisipasi.
“Saat ini untuk memperoleh masker juga sangat sulit, bahkan harga yang melambung tinggi, hal ini perlu juga adanya perhatian serius dari Dinkes Aceh beserta jajarannya di seluruh Aceh untuk bekerjasama guna membagikan masker kepada masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, Plt Gubernur Aceh perlu memanggil instansi terkait untuk bersama membahas persoalan Covid-19 yang dianggap telah melanda Indonesia.
"Jangan sampai, begitu ada kasus, tim medis di Aceh tidak mengetahui cara penanganan sesuai standar WHO,” katanya.
Seperti diketahui pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun positif terjangkit virus corona jenis baru (Covid-19).
Sejak awal, Pemerintah Pusat juga benar-benar mempersiapkan upaya pencegahan Covid-19 tersebut dengan peralatan sesuai standar WHO.
Baca juga: Cegah corona, Kemenperin cek suhu tubuh pegawai hingga tamu
Baca juga: Cara hindari stres karena panik hadapi informasi virus corona
Baca juga: Wali Kota Jakbar perintahkan pantau jejak WNA positif corona
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020