• Beranda
  • Berita
  • Fasilitas observasi ABK Diamond Princess dipastikan siap digunakan

Fasilitas observasi ABK Diamond Princess dipastikan siap digunakan

3 Maret 2020 22:23 WIB
Fasilitas observasi ABK Diamond Princess dipastikan siap digunakan
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Laksamana Madya TNI Yudo Margono (tengah) berpatroli menggunakan sea rider di kawasan perairan Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess yang negatif virus corona rencananya akan diobservasi di pulau tersebut setelah melewati seluruh tahapan pemeriksaan kesehatan di KRI dr Soeharso. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono menyatakan seluruh fasilitas observasi untuk anak buah kapal (ABK) Diamond Princess telah siap digunakan di Pulau Sebaru kecil, Kepulaan Seribu.

"Saya sudah meninjau kesiapan akhir sarana dan prasarana yang ada, 100 persen sudah siap," kata Yudo di dermaga Pulau Lipan, Selasa.

Yudo menjelaskan lokasi observasi menggunakan dua bangunan gedung di dalam Pulau Sebaru kecil yang berada di bagian ujung selatan. Lokasi itu dibuatkan sekat dengan bangunan observasi 188 WNI pekerja kapal World Dream.

"Kita harapkan jangan ada interkasi, makanya dibuatkan sekat," ujar Yudo.

Sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess dan 10 kru penjemput dari Yokohama Jepang telah tiba di Pulau Sebaru kecil sejak Senin (2/3). Mereka dijemput KRI dr Soeharso-990 dari dari pelabuhan PLTU Indramayu.

KRI dr Soeharso saat ini berlabuh tepat di antara pulau Sebaru kecil dan Pulau Pantara. Direncanakan pekerja kapal itu akan dipindahkan ke Pulau Sebaru kecil, Rabu (4/3) sekitar pukul 08.00 WIB.

Mereka akan melakukan proses observasi terkait Corona Virus (Covid-19) dengan pendampingan 40 tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan Batalyon Kesehatan TNI.

Mereka mengikuti proses observasi yang sudah dilakukan 188 pekerja kapal World Dream dari Hongkong sejak Jumat (28/2). Kru kapal World Dream didampingi 67 petugas kesehatan selama 14 hari observasi.

Pewarta: Fauzi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020