"Saya berinteraksi dan menanyakan kebutuhan mereka, semuanya merasa senang," kata Yudo di dermaga Pulau Lipan, Selasa.
Yudo menjelaskan para peserta observasi diberikan hiburan seperti karaoke, organ tunggal, gitar, sarana olahraga hingga dapur untuk masak. Sebagian besar mereka memiliki latar belakang juru masak.
Selain itu, peserta observasi diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkomunikasi dengan keluarga melalui jaringan telekomuniasi seluler.
"Mereka sangat senang sekali bisa menikmati kehidupan di sini, mungkin awalnya mereka merasa sulit," ujar Yudo.
Pada hari kelima proses observasi, Yudo mengunjungi lokasi observasi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai prosedur dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Peserta observasi dari 188 pekerja kapal World Dream dari Hongkong sudah memulai proses observasi sejak Jumat (28/2). Mereka didampingi 67 petugas kesehatan selama 14 hari observasi.
Pewarta: Fauzi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020