Novrial Alberti Kombo, dalam keterangan tertulisnya, di Entikong, Rabu, membantah postingan di media sosial yang menyebutkan tujuh orang ditolak gegara virus Corona (Covid-19).
"Itu tidak benar atau hoaks," kata Kapolsek Entikong.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan secara mendalam terkait dengan informasi yang beredar di medsos tersebut, bahkan melakukan pengecekan di lapangan.
"Ternyata hasilnya itu hoaks," kata AKP Novrial Alberti Kombo.
Baca juga: Penimbun masker diringkus hingga kondisi ABK World Dream, kemarin
Baca juga: Jumlah orang yang mengunduh game seluler melonjak karena corona
Baca juga: Cara cuci tangan yang baik menurut standar internasional
Dalam hal ini, pihaknya tidak akan tinggal diam, bahkan akan terus menindaklanjutinya agar kejadian seperti itu tidak terulang.
Polsek Entikong dan pihak terkait sudah efektif dalam mencegah atau mengambil langkah antisipasi agar Covid-19 tidak masuk ke Indonesia melalui perbatasan darat di Entikong, Sanggau. Daerah ini berbatasan dengan Tebedu, Sarawak, Malaysia.
"Hari ini saja di PLBN Entikong ada kegiatan simulasi tim gerak cepat dalam menangani Covid-19," katanya.
Sementara itu, Presidium Hoax Crisis Center (HCC) Borneo Nina Soraya menegaskan bahwa postingan akun Holy NuAmoorea Sanggau masuk dalam kategori "konten yang menyesatkan" karena si pengunggah menggunakan informasi menyesatkan, seperti tidak mencantumkan sumber kredibel.
Ia menyarankan masyarakat agar selalu melihat media massa yang jelas dan terverifikasi, bukan percaya pada media sosial, karena hasil pekerjaan jurnalistik sudah terukur dan juga bisa dipercaya.
"Mari kita bijak bermedia sosial, seperti menyaring terlebih dahulu setiap info sebelum dikirim, dan jangan biarkan jempol lebih dahulu dari otak," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020