• Beranda
  • Berita
  • Rumah Sakit di eks-kamp pengungsi Vietnam akan dibangun standar WHO

Rumah Sakit di eks-kamp pengungsi Vietnam akan dibangun standar WHO

4 Maret 2020 16:42 WIB
Rumah Sakit di eks-kamp pengungsi Vietnam akan dibangun standar WHO
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat akan kembali ke Jakarta menaiki pesawat Boeing 737-400 Angkatan Udara di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020). (ANTARA/ Abdu Faisal)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah akan segera membangun rumah sakit di atas lokasi lahan eks-pengungsi Vietnam berstandar Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Meninjau langsung lokasi tersebut, Panglima TNI beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menilai lokasi sudah memenuhi standar karena memiliki sumber air bersih dan juga listrik.

"Itu juga semua akan kita buat sesuai dengan aturan atau protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO," ujar Panglima TNI di sela-sela kunjungan kerjanya ke Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Ia pun optimistis dalam waktu dekat di atas lahan bekas kamp pengungsi Vietnam itu bisa segera didirikan Rumah Sakit untuk Penyakit Menular.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat apabila ini sudah kita rencanakan dengan baik, akan segera berdiri rumah sakit untuk penyakit menular yang ada di Pulau Galang," kata Hadi.

Mengenai kapasitas rumah sakit yang akan dibangun nantinya akan mampu menampung sekitar 1.000 pasien dengan ratusan jumlah kamar dimana 50 kamar akan dijadikan kamar khusus isolasi penyakit menular berstandar protokol kesehatan dari WHO.

Pantauan di lokasi, di tengah hutan di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau itu memang terdapat bangunan bekas Pengungsi Vietnam yang sudah terkelupas catnya.

Ada juga bangunan bertuliskan RS Palang Merah Indonesia (PMI) namun terlihat sudah terbengkalai.

Panglima TNI mengatakan pengungsi Vietnam kala itu memakai lokasi itu dari tahun 1979 sampai 1996, karena itu memang kondisi sejumlah bangunan masih perlu diperbaiki karena sudah lama tidak digunakan.

Namun, karena tempat itu sudah tersedia sumber air bersih dan listrik, serta memiliki bangunan bekas rumah sakit, maka dianggap memenuhi syarat bagi pemerintah untuk dijadikan lokasi observasi virus menular, salah satunya virus corona.

"Fasilitas di sini juga sudah memenuhi di antaranya adalah air, listrik, dan rencana ke depan akan kami perbaiki rumah sakit yang sudah ada," kata Hadi.

Baca juga: Ibu hamil peserta observasi virus corona diawasi khusus

Baca juga: RSUD Banyumas observasi dua pasien dengan gejala demam

Baca juga: Yurianto sebut SOP observasi di Pulau Sebaru sama dengan di Natuna

Baca juga: Panglima TNI dan Menteri PUPR tinjau lokasi bekas Vietnam di Batam

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020